KABARIKA.ID, MAKASSAR– Pengurus Pusat (PP) Ikafe Unhas Periode 2022-2026 menggelar rangkaian kegiatan “Back to Campus” Jumat 11 April 2025 melalui ajang Sharing Session dengan tema Mengenal Destinasi Profesi kepada sekitar 150 mahasiswa-mahasiswi FEB Unhas yang hadir di aula pertemuan Lt.3.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kelima narasumber yang hadir yaitu Direktur Kepatuhan Bank Sulselbar Dr. Dian Anggriani Utina , Founder-Owner Toko Kue Mimilicious Mimi Hilzah, Owner Kopiriolo Supardi Najamudin, Dosen Binus Dr. Azmi, dan Ketua Umum Ikafe Unhas (Direktur Pitro Singapura) Hendra Noor Saleh. Mereka menyampaikan bahwa benang merah pengalaman kesuksesan mereka bahwa garis perjuangan dan garis tangan setiap manusianya berbeda untuk mencapai kesuksesan. Sehingga, setiap perjalanan untuk menyusuri titian tersebut, harus dinikmati dengan kecerdasan, kesabaran, keyakinan, dan ketangguhan.

“Silahkan bermimpi besar untuk menjadi versi terbaik dari diri adik-adik mahasiswa. Selalulah berpikir positif, karena kesuksesan orang berbeda-beda pada ruang dan waktunya, “ ujar Direktur Kepatuhan Bank Sulsel Dian Angriani Utina.

Dian mengemukakan adik-adik mahasiswa dapat melihat kesuksesan senior alumni sebagai sebuah gambaran besar inspirasi dan motivasi untuk berkiprah di berbagai bidang. Menunjukkan peran, mengarungi berbagai dinamika, dan tantangan.

Namun yang paling penting adalah jangan takut melangkah untuk memulai sesuatu. Karena, keraguan dan kekhawatiran akan menjadi pengganjal yang menjadi sandungan untuk meraih cita-cita yang dicanangkan dalam meraih masa depan yang gemilang.

“Tanamkan modal kesuksesan 4 B kepada adik-adik. Yaitu, branding, behaviour, brave, dan beauty agar menjadi lebih baik. Untuk meraih kesuksesan yang ingin dicapai yang membanggakan kalian,”pesannya.

Sementara itu Owner Mimilicious Mimi Hilzah mengatakan kepada generasi FEB agar selalu memelihara dan membesarkan mimpi yang diidam-idamkan. Cari tahu apa yang disukai, dan eksplorasi apa yang hendak dikembangkan untuk meraih impian dan kesuksesan.

Menurutnya, kesuksesan harus diupayakan, diuji, dan dipertaruhkan. Jangan pernah takut untuk mencoba berbagai hal, karena biasanya dari aneka proses tersebut akan menjadi ilmu dan pengalaman untuk menemukan jalan kesuksesan.

Dia bercerita bahwa ada pesimisme dalam mengawali bisnis kue kering yang hanya di momen tertentu, persaingan, proses manual dan risiko gagal.

Banyaknya pengusaha kue sultana yang menyerah menjadikan peluang untuk konsen pada jenis kue tersebut, kemudian didukung dengan memasarkan lewat story telling di sosial media facebook. Story telling itu sekaligus mengedukasi kembali pembeli untuk membaca kembali.

“Pengalaman bisnis ini sekaligus pembelajaran untuk memandang bahwa semua orang adalah pelanggan untuk melayani, dan membangun ciri khas sampai kemasan produk,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Umum Ikafe Unhas Hendra Noor Saleh menceriterakan semasa berkuliah mencoba berbagai pelatihan jurnalistik, mengikuti HMI, dan organisasi lainnya di kampus.

Pengalaman itu membawa menjadi ‘kecelakaan’ ketika melamar di unit otomotif Kompas Group kemudian bertugas dan berkarya di dalamnya, hikmahnya adalah pekerjaan apapun yang kita lakukan semuanya bisa dipelajari sebagai survival game. Dan selanjutnya ajaibnya bisa diamanahkan sebagai Editor in Chief di 10 media internasional berbeda. Perjalanan di Kompas kemudian mengantarkan sebagai Presiden Direktur Dyandra Promosindo.

“Apapun yang kalian lakukan saat ini, masih ada waktu apapun peluang di hadapanmu akan terbuka dan pembekalan ketika mahasiswa betul menjadi bekal di kemudian hari. Yang akan menjadi pembeda adalah persistensi untuk memaksimalkan semuanya karena hidup hanyalah sekali, belajarlah dan terjunlah,” tuturnya.

Supardi Najamuddin Eks
Direktur Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah dan Founder Kopi Riolo mengutarakan hidup ibarat danau yang tenang bagi setiap generasi. Yang akan terlihat menarik dan menjadi perhatian, adalah gelembung-gelembung di tengah danau. Manajemen puncak akan melihat dan memilih gelembung-gelembung di permukaan danau yang kelihatan sejuk dan jernih.

Dia menceriterakan dirinya berkesempatan membangun bisnis kedai Kopi Riolo yang juga tanpa pengalaman sebelumnya tapi upaya untuk terus mencoba dan berkolaborasi.
“Perbanyak diskusi, sharing, berdebat, belajar, dan mengemukakan pendapat,” ungkapnya.

Sementara itu Dekan FEB Unhas Prof. Abd Rahman Kadir mengutarakan Back to Campus ini sejalan menuju Visi Human Capital tahun 2030 FEB Unhas melalui Togetherness sebagai pilar kebersamaan antara dosen, mahasiswa, alumni, dan staf.

“Peran alumni sangat diharapkan untuk mendukung pembangunan visi FEB Unhas dan misi mencerdaskan serta terus melahirkan pemimpin di masyarakat, “ katanya. (*)