KABARIKA.ID, MAKASSAR — Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya tiga mahasiswa dari departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (HI FISIP) Unhas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ucapan belasungkawa Rektor Unhas tersebut disampaikan melalui Kepala Humas, Dr. Ahmad Bahar, ST., M.Si, Jumat (24/01/2025) di Makassar.

Ketiga mahasiswa HI FISIP yang meninggal tersebut adalah Jean Ecklezia (19 tahun) angkatan 2023, Muhammad Rezky Hafidzzur Rahim (21 tahun) angkatan 2021, dan Syadza Nuril Kaunain (19 tahun) angkatan 2023.

Ketiga korban tersebut meninggal akibat hanyut terseret arus Sungai Biseang La’boro (Bislab) di Desa Samangki, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros.

Korban pertama, Jean ditemukan sekitar pukul 21.30 WITA, Kamis (23/01/2024) oleh tim SAR gabungan yang melakukan penyisiran aliran sungai yang deras. Jenazah korban ditemukan sekitar 500 meter dari lokasi awal hanyut.

Korban kedua, Rezky ditemukan pada pukul 23,15 WITA, sekitar 200 meter dari lokasi kejadian.

Kedua jenazah tersebut langsung dibwa di RSUD Palaloi Kabupaten Maros untuk penanganan lebih lanjut.

Gambar: Departemen HI FISIP Unhas

Selain tim SAR Gabungan, juga turut hadir melakukan pencarian adalah staf dosen dari Prodi HI dan pimpinan FISIP Unhas.

Sedangkan mayat korban ketiga, Syadza ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Jumat pagi (24/01/2025) sekitar pukul 10:00 WITA.

Kahumas Unhas, Ahmad Bahar menjelaskan, musibah itu terjadi pada Kamis (23/01/2025) sekitar pukul 16:00 WITA.

Saat itu enam orang mahasiswa Prodi HI FISIP Unhas tiba di tempat wisata Bislab, untuk melakukan survei lokasi untuk kegiatan kamping. Survei lokasi itu dilakukan atas inisiatif pribadi.

Setelah mengecek lokasi, mereka memutuskan untuk langsung kembali. Namun, ternyata jalur yang dilalui untuk masuk ke lokasi sebelumnya, telah dialiri aliran air sungai yang deras.

Karena hari sudah mulai gelap, mereka memutuskan untuk tetap menerobos aliran sungai, dengan cara mereka berjalan berbaris dan saling berpegangan.

Saat telah mendekati jembatan penyeberangan, salah seorang dari mereka yang posisinya paling depan melompat untuk menggapai tiang pegangan tangga, namun ternyata dia tidak menggapainya dan terjatuh di arus air yang deras dan hanyut.

Karena mereka saling berpegangan, maka mereka ikut tertarik. Empat dari enam orang terjatuh ke arus air, namun satu bisa selamat dan bergabung dengan dua lainnya.

Sedangkan tiga orang lainnya tidak sempat menyelamatkan diri karena terbawa arus sungai yang deras dan hilang. (*/mr)