KABARIKA.ID, MAKASSAR – Pada Kamis, (23/1/2025), terjadi musibah tragis yang menimpa enam mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin (UNHAS) di Sungai Biseang La’boro (Bislab), Kabupaten Maros.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mereka pergi ke lokasi tersebut untuk melakukan survei awal kegiatan camping pribadi. Namun, saat hendak kembali, mereka terjebak dalam arus sungai yang tiba-tiba sangat deras.

Meski kondisi sudah mulai gelap, mereka memutuskan untuk melintasi sungai dengan berjalan berbaris dan saling berpegangan. Saat mendekati jembatan penyeberangan.

Salah seorang dari mereka yang berada di posisi paling depan melompat untuk menggapai tiang pegangan tangga.  Sayangnya, gagal dan terjatuh ke dalam arus. Karena mereka saling berpegangan, empat orang lainnya ikut terjatuh.

Meskipun tiga korban lainnya sempat bergabung untuk menyelamatkan diri, tiga di antaranya tak dapat menyelamatkan diri dan terbawa arus hingga ditemukan meninggal malam itu juga. Seorang korban lagi ditemukan keesokan harinya.

Sebagai bentuk rasa empati dan keprihatinan atas musibah tersebut, Universitas Hasanuddin memberikan dana duka sebesar Rp 30 juta, yang dibagi rata kepada ketiga korban yang meninggal dunia, masing-masing sebesar Rp 10 juta.

Dana duka ini diserahkan secara langsung oleh Kepala Humas Unhas, Ahmad Bahar, kepada keluarga korban di rumah kediaman masing-masing, pada Minggu (26/1/2025) malam.

Dana untuk almarhum Rezky Hafidzzur Rahim (21) diterima oleh ibundanya, Mursida, SP, sebelum acara takziah dimulai. Sementara itu, dana untuk almarhumah Syadza Nuril Kaunain (19) diserahkan kepada ayahandanya, Sabri, dan untuk almarhumah Jean Ecklezia (19), diterima oleh ibundanya, Selvy F Pongrangga.

Rektor UNHAS, Prof Jamaluddin Jompa, mengungkapkan bahwa bantuan tersebut adalah wujud empati universitas kepada keluarga korban yang tengah berduka.

“Bantuan ini jangan dilihat dari nilainya, tetapi sebagai bentuk rasa empati kami. Universitas Hasanuddin turut berduka mendalam atas musibah ini,” ujar Prof JJ, Senin (27/1/2025).

Ia menambahkan bahwa musibah ini tentu tidak diinginkan siapa pun. Sebelumnya, pada 21 Desember 2024, pihak Unhas telah mengeluarkan himbauan untuk membatasi dan mengevaluasi kegiatan di luar ruangan, guna mengantisipasi dampak buruk cuaca ekstrim yang kadang datang tiba-tiba.

Selain memberikan dana duka, Unhas juga memberikan perhatian kepada ketiga korban yang selamat. Direktur Kemahasiswaan Unhas, Abdullah Sunusi, mengungkapkan bahwa ketiga korban yang selamat akan mendapatkan pendampingan psikologis yang biayanya sepenuhnya ditanggung oleh Unhas.

“Mereka yang selamat dari musibah ini akan diberikan pendampingan untuk mengatasi trauma yang mereka alami,” ujar Abdullah Sunusi. (*)