KABARIKA.ID, MAKASSAR-– Pelantikan Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin (Unhas) Periode 1446–1447 H / 2025–2026 M sukses diselenggarakan. Rabu, 17 Juni 2025, di Aula Prof. Mattulada, Fakultas Ilmu Budaya Unhas.
Kegiatan itu mengangkat tema “Spirit Emansipatoris dalam Trajektori HMI Komisariat Ilmu Budaya Unhas”.
Dalam sambutannya, Ketua Umum terpilih, Muhammad Umar Ali menyampaikan, bahwa spirit emansipatoris simbol mereka sebagai kaum intelektual.
”Kepengurusan kali ini akan membawa semangat emansipatoris sebagai roh perjuangan. Hal ini tidak hanya bermakna membebaskan dari ketertinggalan berpikir dan sosial, tetapi juga menghidupkan nilai-nilai kritis, inklusif, dan progresif dalam mewujudkan insan cita HMI di lingkup Fakultas Ilmu Budaya UNHAS,” Kata Umar.
Lanjutnya, ia akan melabuhkan organisasi itu untuk bergerak secara kolektif menjalankan program-program strategis.
“Kami yang baru dilantik akan bergerak bersama-sama membangun atmosfer kaderisasi yang hidup, partisipatif, dan mampu menjawab tantangan keumatan dan kebangsaan,” lanjutnya.
Umar juga menyatakan akan terus menggaungkan spirit emansipatoris dalam menjalankan aktivitas organisasi.
“HMI Komisariat Ilmu Budaya akan terus menjadi ruang dialektika dan pembentukan insan akademis yang kritis serta sadar posisi. Spirit emansipatoris yang kami usung bukan sekadar tema, tetapi menjadi dasar pijakan dalam seluruh kerja-kerja organisasi,” ujarnya.
Diketahui, pelantikan pengurus dilakukan oleh Sekretaris Umum HMI Cabang Makassar Timur, Rendi Pratama, yang juga merupakan Demisioner Ketua Umum HMI Komisariat Ilmu Budaya.
Dalam sambutannya, ia menaruh harapan besar terhadap HMI Komisariat Ilmu Budaya Unhas.
“Saya memiliki harapan besar terhadap HMI Komisariat Ilmu Budaya. Komisariat ini bukan hanya tempat berhimpun, tetapi juga medan perjuangan yang membentuk karakter dan wawasan kader. Spirit emansipatoris yang diangkat dalam pelantikan ini harus benar-benar diinternalisasi, menjadi kekuatan penggerak dalam menjaga ritme pengaderan yang sejalan dengan konstitusi dan pedoman pengaderan HMI,” ucap Rendi.
Di akhir, ia menekankan pentingnya kontinuitas dan konsistensi dalam proses pengkaderan. Menurutnya, hanya melalui proses kaderisasi yang berlandaskan nilai, prinsip, dan disiplin organisasi, HMI mampu menjawab tantangan zaman dan terus relevan dalam membentuk insan cita yang sejati. (*)