KABARIKA.ID, MAKASSAR- Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (FEB UNHAS) semakin memperkuat kiprahnya di kancah internasional melalui sederet kolaborasi strategis dengan institusi pendidikan tinggi luar negeri bereputasi.
Kolaborasi ini tidak hanya mendekatkan mahasiswa dan dosen kepada jaringan global, tetapi juga menghadirkan berbagai peluang riset, publikasi, PKM dan program internasional yang inovatif. Jalan panjang untuk go international telah dilalui sejak diinisiasi program kelas internasional (kemudian dikenal dengan istilah kelas berbahasa internasional) di FEB UNHAS. Program ini menjadi salah satu tonggak utama dalam agenda internasionalisasi fakultas.
Dekan, Prof. Dr. Abd. Rahman Kadir menyampaikan bahwa kelas berbahasa internasional dirancang untuk membentuk atmosfer akademik yang mendukung sensitifitas budaya, bahasa, dan sistem akademik global untuk memposisikan FEB UNHAS sebagai bagian dari world class university.
Dalam kaitan dengan internasionalisasi, pada hari kamis 15 Mei 2025 tim dosen yang dikoordinir oleh Prof. Mediaty, SE., M.Si., Ak menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di PERMAI (Pertubuhan Masyarakat Indonesia), Pulau Pinang, Malaysia.
PERMAI sebuah NGO non politik non Pemerintah yang bergerak dibidang sosial edukasi dan kebudayaan. Ahli terdiri dari Masyarakat Indonesia yang berdomisili di Malaysia antara lain: Expatriat, Pebisnis, Dosen, Guru, Mahasiswa, Pelajar, Pekerja yang berada di Malaysia.
Sebagai perantau dinegeri orang dengan bersikap rendah hati dan ramah bersedia berbaur dengan inisitip memupuk kebajikan dan keharmonian antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat tempatan (local) melalui interaksi, toleransi, adaptasi dan kontribusi tanpa mengira asal-usul kaum, bangsa, kepercayaan dan agama.
Dengan mengusung topik “Empowering High School Students with Public Budget Literacy”, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa-siswi Sekolah Indonesia di Malaysia mengenai konsep dasar anggaran publik, alokasi dana pemerintah, dan pentingnya transparansi serta akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara.
Rangkaian kegiatan selanjutnya diselenggarakan kunjungan akademik di Centre for Islamic Development Management Studies (ISDEV) Universiti Sains Malaysia (USM). ISDEV merupakan pusat unggulan dalam pengembangan studi manajemen pembangunan berbasis Islam.
Rombongan disambut oleh Dr. Wan Norhaniza Wan Hasan dosen senior dan peneliti di ISDEV. Dalam sesi pertemuan, kedua belah pihak saling memaparkan fokus riset, kegiatan akademik, serta potensi kolaborasi dalam bidang pengembangan ilmu sosial, ekonomi Islam, dan manajemen public termasuk bentuk kerja sama akademik seperti pertukaran pelajar, joint research, joint seminar, maupun program kolaboratif lainnya.
Pada kesempatan lain, 17 Juni 2025 delegasi yang dikoordinir oleh Prof. Dr. Siti Haerani berkunjung ke Universitas Utara Malaysia di Kedah. Kunjungan tersebut merupakan implementasi kolaborasi riset dari masing-masing dosen di dua universitas tersebut.
Delegasi UNHAS diterima oleh Prof. Dr. Ram Al Jaffri Saad (Assitant Vice Chancellor UUM COB dan Dean Tunku Puteri Intan Safinaz School of Accountancy), Associate Prof. Dr. Shuhymee Ahmad, Dean School of Business Management (SBM), Associate Prof. Dr. Bakti Hasan Basri, Dean School of Economics, Finance and Banking (SEFB), Associate Prof. Dr. Mohamed Najib Salleh, Dean School of Technology Management & Logistics (STML), Associate Prof. Dr. Selamah Maamor, Dean Islamic Business School (IBS), dan EN Abdul Razak Abdul Wahab, Shief Assistant Register UUM COB.
Hadir bersama Prof. Dr. Siti Haerani dari tim UNHAS Imran Hanafi, mantan atase Pendidikan Indonesia untuk Malaysia, Prof. Seniwati, M.Hum., Ph. D. Pada kegiatan tersebut, selain untuk melakukan pengumpulan data juga untuk membicarakan beberapa usulan kegiatan dalam bidang Tridharma PT.
Kolaborasi internasional telah memberikan dampak signifikan terhadap FEB UNHAS. Pertama, kualitas penelitian meningkat—terlihat dari 83,6% kolaborasi internasional dalam output penelitian UNHAS. Publikasi bersama dengan institusi luar negeri turut meningkatkan visibilitas dan reputasi akademik unhas di kancah global tentunya.
Wakil Dekan bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Mursalim Nohong mengungkapkan bahwa salah satu dampak langsung dari kolaborasi internasional FEB UNHAS seperti dua kegiatan yang dimaksud adalah terbukanya peluang mobilitas mahasiswa—baik outbound maupun Inbound.
“Program-program ini tidak hanya memperkaya pengalaman mahasiswa, tetapi juga memperluas jaringan akademik dan membuka akses ke kultur pendidikan yang berbeda. Mahasiswa mendapatkan kompetensi global, kemampuan bahasa, dan pemahaman sistem akademik luar negeri—nilai tambah yang signifikan di era globalisasi saat ini,” katanya.
Mursalim yang juga Wakil Dekan FEB Unhas bidang Kemitraan, Riset, Inovasi dan Alumni mengapresiasi kolaborasi ini juga menyasar pengembangan sumber daya manusia (SDM) dosen.
“FEB UNHAS secara aktif mendorong dosen untuk melakukan joint supervision, menulis jurnal internasional bersama, hingga tampil sebagai narasumber dalam konferensi luar negeri,” katanya.
Hal ini memberi peluang peningkatan kualifikasi akademik, pengakuan internasional, dan publikasi di jurnal bereputasi tinggi. Selain berbagai peluang, kolaborasi internasional FEB Unhas juga dihadapkan pada tantangan. tata kelola akademik harus disesuaikan agar sesuai standar internasional, termasuk kurikulum, penilaian, dan infrastruktur pendukung seperti laboratorium dan ruang belajar berfasilitas internasional. selain itu, kesiapan bahasa, pemahaman budaya asing, dan mindset penerimaan antar sivitas akademika perlu terus dibangun.
FEB UNHAS merumuskan strategi kolaborasi jangka panjang. *Pertama,* memperkuat program kelas berbahasa internasional dan memperkuat kurikulum agar tersertifikasi secara internasional. Kebijakan Bersama dengan Universitas juga sedang merancang joint degree dan double degree dengan universitas mitra unggulan.
*Kedua,* memperdalam kerja sama riset dengan universitas dan lembaga riset luar negeri melalui tema-tema strategis, seperti ekonomi inklusif, teknologi keuangan (fintech), pemasaran digital, dan ekonomi hijau. FEB Unhas juga menargetkan peningkatan jumlah grant nasional dan internasional melalui konsorsium riset bersama.
*Ketiga* , memperluas jaringan institusi mitra, tidak hanya di asia, tetapi juga dengan Belanda, Eropa, dan Australia. Program outbound dan inbound akan diwujudkan secara lebih struktural dengan skema beasiswa, program summer course, dan summer school internasional.
Kolaborasi FEB Unhas dengan kampus antar bangsa membuktikan bahwa internasionalisasi tidak sekadar jargon, tetapi menjadi strategi implementatif yang menjangkau kurikulum, riset, sumber daya manusia, dan mobilitas mahasiswa.
Melalui kelas internasional, riset bersama, konferensi global, dan program mobilitas, FEB Unhas mengokohkan posisinya sebagai fakultas ekonomi dan bisnis yang adaptif, kompetitif, dan berdaya saing global. Langkah-langkah strategis ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas akademik dan riset, tetapi juga membuka peluang bagi pengembangan kontribusi FEB Unhas untuk masyarakat, perekonomian regional, dan pembangunan nasional.
“Semakin matang kolaborasi ini dijalankan, semakin besar pula kesempatan FEB Unhas untuk menjadi rujukan institusi pendidikan tinggi ekonomi dan bisnis di kawasan asia pasifik dan global,” ungkap Mursalim. ***