Site icon KABARIKA

Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Lepas Kontingen RI untuk Ikut Defile Bastille Day di Paris

KABARIKA.ID, JAKARTA — Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin memimpin upacara pelepasan 507 personel TNI dan Polri sebagai kontingen Indonesia untuk berpartisipasi pada parade militer (defile) dalam peringatan Bastille Day di Paris, Prancis pada 14 Juli 2025.

Menhan Sjafrie menyerahkan bendera Indonesia dan Prancis pada upacara pelepasan kontingen, Minggu (6/07/2025) di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Pejabat TNI-Polri yang hadir pada acara tersebut, adalah Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, dan tiga kepala staf TNI, serta sejumlah pejabat tinggi TNI dan Polri.

Kontingen terdiri dari personel TNI AD, TNI AL, TNI AU, serta para taruna dari Akademi Militer (Akmil), Akademi Angkatan Laut (AAL), Akademi Angkatan Udara (AAU), dan Akademi Kepolisian (Akpol).

Kontingen Satgas Patriot II tersebut dibagi ke dalam dua kelompok terbang, dan diberangkatkan menggunakan pesawat Garuda Indonesia pada Minggu pagi dan sore WIB.

“Saya, Panglima TNI, dan Kapolri baru saja memberangkatkan kontingan Indonesia ke Prancis dalam rangka Bastile Day, Hari Bastile, Revolusi Prancis,” ucap Menhan Sjafrie usai melepas kontingen Indonesia.

Sjafrie mengatakan, Indonesia menjadi tamu undangan untuk menghadiri defile berdasarkan undangan Presiden Prancis Emmanuel Macron kepada Presiden RI Prabowo Subianto.

Oleh karena itu, Menhan Sjafrie bakal mendampingi Presiden Prabowo menyaksikan langsung kontingen TNI dan Polri mengikuti defile, dalam momen Bastille Day sebagai tamu kehormatan.

“Ini satu-satunya kontingen dari negara sahabat yang diundang oleh Presiden Prancis melalui Presiden Indonesia yang nanti akan hadir, atas nama bangsa Indonesia,” ujar Sjafrie.

Prajurit TNI dan Polri yang diberangkatkan merupakan hasil seleksi dari satuan masing-masing. Mereka ditambah taruna dari Akmil, AAL, AAU, dan Akpol yang mengenakan seragam loreng dengan emblem Garuda di lengan kiri atas.

Kepala Biro Infohan Setjen Kemhan, Brigjen Frega Wenas menjelaskan sebanyak 451 personel merupakan kontingen utama, dan kontingen pendukung berjumlah 50-an.

Ia menambahkan, kontingen Indonesia terdiri 262 prajurit TNI dari matra darat, laut, dan udara, ditambah 189 taruna Akademi TNI dan Polri.

“Tarunanya malah hanya sedikit, 189. Mereka hanya main drum band. Dari Akademi Militer, Akademi Angkatan Laut, Akademi Angkatan Udara, dengan Akademi Kepolisian. Makanya tadi hadir, selain Panglima TNI, ada Kapolri juga yang mendamping Pak Menhan. Ditambah dengan Kepala Staf Angkatan,” ujar Frega.

Frega menjelaskan, setelah sampai di Paris kontingen Indonesia akan melakukan gladi parsial, gladi kotor, dan gladi bersih sampai 12 Juli 2025.

Ketika tampil nantinya, mereka akan berparade di jalanan sepanjang 1,5 kilometer sampai Arc de Triomphe.

“Kemudian tanggal 13-nya itu off. Tanggal 14-nya Bastille Day-nya, mereka tanggal 15 konsolidasi. Tanggal 16 mereka kembali ke Tanah Air. Nanti Pak Menteri Pertahanan Sjafrie juga akan hadir, Pak Presiden Prabowo juga akan hadir di sana. Dan memang ini pertama kali Indonesia diundang,” tutur Frega.

Apa itu Hari Bastille?

Hari Bastille merupakan hari libur di Prancis untuk memperingati hari jatuhnya Bastille di Paris pada 14 Juli 1789.

Bastille yang awalnya dibangun sebagai benteng abad pertengahan, akhirnya digunakan sebagai penjara negara.

Tahanan politik sering ditahan di sana, begitu pula warga negara yang ditahan oleh pihak berwenang untuk diadili.

Beberapa tahanan ditahan atas perintah langsung raja yang tidak dapat diajukan banding.

Lukisan penyerbuan Bastille pada tanggal 14 Juli 1789, yang tidak bertanggal. (Foto: britannica)

Meskipun pada akhir abad ke-18 jarang digunakan dan dijadwalkan untuk dihancurkan, Bastille telah melambangkan kekuasaan yang keras dari monarki Bourbon.

Selama kerusuhan tahun 1789, pada 14 Juli massa mendekati Bastille untuk menuntut senjata dan amunisi yang disimpan di sana, dan ketika pasukan yang menjaga bangunan tersebut melawan, para penyerang menyerbu penjara dan membebaskan tujuh tahanan yang ditahan di sana.

Perebutan Bastille menandai dimulainya Revolusi Prancis dan dengan demikian menjadi simbol berakhirnya rezim kuno.

Tanggal 14 Juli, yang sering disebut la fête nationale di Prancis, menjadi hari libur resmi pada tahun 1880.

Sejak awal, pidato, parade militer, dan kembang api, bersama dengan pesta pora publik, merupakan bagian dari perayaan tersebut. Slogan “Vive le 14 juillet!” (Hidup tanggal 14 Juli) terus dikaitkan dengan hari tersebut. (*/rus)

Exit mobile version