Evan kali ini membaca dengan berkerinyit, dahinya terlipat membentuk guratan serupa akar tak beraturan, matanya memicing dengan mimik tidak percaya. Headline koran hari ini sangat tidak dia harapkannya.
Pak Johnson, guru SMA-nya yang merangkap jurnalis lepas dibeberapa media jadi Kepala Berita! Evan membuka gawainya mencari nomor kontak Najib sahabat sejak Evan masih SMA hingga kini Evan telah menjadi seorang pengacara perdata lalu meneleponnya.
“Jib, sudah baca berita hari ini?”
“Iya baru aja aku mau menghubungimu”, balas Najib.
“Nggak nyangka yaa, aku masih kaget nih, tolong kordinir teman-teman untuk pergi melayat, alamat beliau masih yang dulu kan?
Aku masih harus meeting siang nanti dan nggak boleh diwakili jadi atur waktu kita sama-sama ke sana” Lanjut Evan.
“Siap, Bos, aku hari ini cuma ngajar dua jam di kelas bisnis” Urai Najib yang seorang dosen ekonomi di Perguruan Tinggi Swasta.
Evan bergegas melanjutkan pekerjaannya, mencermati file-file yang harus dia tanda tangani lalu menyerahkannya ke asistennya, Surya.
Koran bertanggal 3 Mei 2023, tergeletak di atas meja tamu di ruang kerja Evan. Headlinenya terbaca dengan jelas:
“Johnson Simatupang Meninggal Dunia Dengan Mengenaskan.”
Sungguh miris seorang guru yang baru kemarin merayakan Hari Pendidikan Nasional ditemukan meninggal dunia dengan mengenaskan.
Kepalanya dijebol dengan dua peluru, jarinya dipotong dan hilang. Sementara anggota tubuh lainnya biru lebam, mengerikan.
Sangat mengherankan, Pak Johnson yang juga seorang jurnalis meninggal dunia dengan cara biadab di Hari Kebebasan Pers Dunia. Polisi segera bertindak, mencari jejak yang mencurigakan namun nihil.
Sementara dalam sebuah apartemen, seorang perempuan tertawa puas sekaligus menangis membaca headline koran hari ini. Dia Sarce, siswa Pak Jonhson yang harus meninggalkan bangku sekolah karena hamil dan tak diakui oleh pria yang telah menghamilinya.Mks, 3 Mei 2023
Cerita Mini