KABARIKA.ID, MAKASSAR — Yuk nonton film ‘EVA Pendakian Terakhir’ di Bioskop Kota Makassar mulai Kamis 16 Januari 2025.
Film karya Sutradara Dedy Mercy itu dijadwalkan tayang perdana mulai Kamis 16 Januar 2025.
Bulan Sutena dan Kiesha Alvaro tampil memeriahkan film ini.
Film tersebut bercerita tentang kisah horor serta dikemas lewat pesan-pesan budaya dan pelestarian lingkungan.
Citra Visual Sinema (CVS) berkolaborasi Titah Entertainment menggarap film ini.
Yang menarik, film tersebut diangkat dari kisah nyata. Awalnya berniat riang gembira naik gunung tapi berubah jadi tragedi.
Eksekutif Produser Film, Anwar Mattawape menjelaskan film Eva Pendakian Terakhir ini menampilkan cerita unik dari para pendaki.
“Penonton akan mendapat kisah dari pengalaman para pendaki itu, dan saya sangat yakin anda juga akan menemukan kisah yang pernah anda alami di film ini,” kata Anwar Mattawape.
Ada pengalaman sinematik yang dinikmati para penonton.
Selain itu ada pula pesan-pesan mencintai lingkungan dalam film ini.
“Kami ingin kedepankan etik kultural. Hal-hal yang dianggap tabu sejatinya penting untuk menjaga ekosistem. Tujuannya agar kita tidak bertindak seenaknya,” kata Anwar Mattawape.
“Contohnya orang haid dilarang mendaki. Ini penting sebab bau darah bisa mengundang binatang buas. Demikian pula kita tidak boleh kencing sembarangan. Selalu ada pesan penting di balik semua larangan itu,” jelasnya.
Pihaknya pun berharap, film ini tidak hanya menampilkan sisi hiburan, melainkan juga memberi pesan kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga lingkungan dan merawat budaya.
“Kami berharap film ini tidak cuma kuat di sisi hiburan, tetapi juga menjadi pintu untuk membuka kesadaran tentang menjaga lingkungan, serta merawat budaya,” sambungnya.
Dalam penayangan perdananya di Makassar, pihaknya juga akan menggelar Talk show sekaligus Nonton Bareng (Nobar).
Rencananya akan dihadiri oleh para pendaki, aktivis lingkungan, influencer, dan penggiat media sosial.
“Kami juga mengadakan talkshow untuk anak muda, karena hampir semua pemeran film ini adalah generasi muda,” pungkas Anwar Mattawape. (*)