KABARIKA.ID, MAKASSAR — Alumni Teknik Informatika Universitas Hasanuddin (Unhas), Risman Arung Bratawijaya memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk memajukan perekonomian desa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Melalui teknologi AI tersebut, Risman menciptakan aplikasi yang diberi nama Teknodesa.

Aplikasi tersebut sangat bermanfaat dalam pengurusan administrasi desa. Dimana, aplikasi berbasis android yang dilengkapi sistem informasi dan website, diyakinu mampu memajukan desa dengan teknologi.

Pencipta Aplikasi Teknodesa, Risman Arung Bratawijaya mengatakan, fitur-fitur yang disediakan, dapat membantu digitalisasi desa dalam hal data dan informasi serta pelayanan administrasi online.

Selain itu, aplikasi ini juga bisa dimanfaatkan sebagai perdagangan online untuk UMKM desa, profile desa, berita desa, panggilan darurat dan lain-lain.

“Baru-baru ini saya juga mengembangkan sistem anjungan desa digital, untuk administrasi desa menggunakan aplikasi Teknodesa,” tuturnya, Rabu (20/12/2023).

Desa Pamatata di wilayah Kecamatan Bontomate’ne, Kabupaten Kepulauan Selayar, merupakan desa pertama di Indonesia, yang menggunakan aplikasi Teknodesa.

“Aplikasi ini memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri. Salah satunya terdapat tiga pilihan bahasa, yakni bahasa Indonesia, Inggris, dan bahasa daerah Selayar,” sebut Risman, yang merupakan alumni Unhas tahun 2009 tersebut.

Risman bercerita jika dengan menggunakan teknologi terkini yaitu face recognition atau deteksi wajah, warga desa hanya memperlihatkan wajahnya di kamera, maka akan otomatis terbaca oleh sistem, tanpa perlu bawa KTP dan lain-lain.

Setelah terbaca oleh sistem, warga desa bisa langsung memilih jenis surat yang akan diurus. Selanjutnya akan secepatnya diproses oleh admin. Beberapa saat kemudian warga dipanggil melalui sistem antrean menuju ke box printer, atau ke aparat desa untuk mengambil surat yang sudah jadi.

“Jika warga berhalangan hadir ke kantor desa, maka cukup melakukan pemohonan surat di aplikasi Teknodesa. Setelah login, warga dapat mengajukan permohonan surat dan akan diproses oleh admin desa,” ungkap Risman.

Setelah surat selesai diproses, warga akan mendapatkan notifikasi dan dapat langsung mendownload surat tersebut, di aplikasi Teknodoesa.

Sehingga, lanjutnya, tanpa perlu datang ke kantor desa, urusan administrasi atau persuratan warga dapat selesai.

Wakil Bupati Kepulauan Selayar, Saiful Arif mengaku sangat antusias dan gembira, dengan kehadiran aplikasi ini.

Ia mengapresiasi hasil karya putra daerah Sulsel tersebut. Apalagi daerahnya telah mencetak sejarah, sebagai desa pelopor sistem administrasi desa dengan teknologi pengenalan wajah atau face recognition pertama di Indonesia.

Pengakuan senada juga dilontarkan Kepala Desa Pamatata, Latunru, ST. Ia mengaku bangga dengan Direktur Tekno Jaya Indonesia, Risman Arung Bratawijaya, sebagai putra daerah Selayar, yang dapat memperkenalkan dan mengharumkan nama daerah di mata nasional.

“Apalagi anjungan teknologi canggih ini, dipercayakan untuk pertama kalinya dimanfaatkan dan digunakan oleh Pemerintah Desa Pamatata,” tuturnya. (*)