KABARIKA.ID, NTT–Ratusan unit mobil listrik jenis Wuling air EV dikerahkan untuk mobilitas delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN 2023, yang berlangsung pada 9 hingga 11 Mei 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Negara-negara ASEAN telah sepakat meningkatkan kontribusi energi terbarukan menjadi 23 persen pada 2025 dan bergerak menuju masa depan yang rendah karbon.
Dalam posisi Keketuaan ASEAN 2023, Indonesia diharapkan bisa mendorong segenap negara anggota ASEAN lebih agresif melakukan transisi energi.
Seperti mengulang spirit Presidensi G20 tahun lalu, ketika transisi energi juga menjadi isu prioritas.
Transisi energi adalah isu yang semakin aktual hingga beberapa dekade ke depan dan telah menjadi komitmen komunitas internasional.
Dengan potensi sumber daya energi terbarukan yang melimpah, Indonesia pun dipandang bisa memainkan peran lebih besar dalam transisi energi di tingkat regional. Selaras sebagai Keketuaan ASEAN 2023, Indonesia bisa menjadi tolok ukur transisi energi di kawasan Asia Tenggara.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengungkapkan, ASEAN Leaders’ Declaration on Developing Regional Electric Vehicle Ecosystem menjadi dokumen inisiatif pertama yang akan menjadi panduan kerja sama dan kolaborasi untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik yang aman, efisien, dan berkelanjutan di Kawasan ASEAN.
Indonesia dikatakannya sudah membuat roadmap dalam renewable energy juga, untuk digital dan EV (Electric Vehicle) yang akan dikombinasikan dengan energi terbarukan, apakah itu berbasis hydro atau solar energy.
Rangkaian KTT ke-42 ASEAN 2023 di Labuan Bajo menghadirkan delapan pemimpin negara, Sekjen ASEAN, dan Perdana Menteri Timor Leste, untuk membahas sejumlah isu kepentingan bersama ASEAN.