KABARIKA.ID, MAKASSAR – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) embarkasi Makassar hanya menerima kedatangan 91 jemaah haji (JH) dari kloter 26 di aula Arafah Asrama Haji Sudiang Makassar. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan kloter sebelumnya yang biasanya terdiri dari 393 jemaah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepala Bidang Penerimaan dan Pembarangkatan Jemaah PPIH embarkasi Makassar, H. Muhammad Yunus, menjelaskan bahwa perubahan ini disebabkan oleh status provinsi Maluku yang kini tidak lagi menjalani karantina di Asrama Haji Makassar.

“Jemaah yang kita terima kemarin haya terdiri dari 82 orang asal Kabupaten Pangkep dan 9 orang dari Kota Makassar. Sementara itu, 295 jemaah asal provinsi Maluku hanya transit di Bandara Sultan Hasanuddin,” ungkap Muhammad Yunus, Senin (19/5/2025).

Sejak dua tahun lalu, provinsi Maluku telah ditetapkan sebagai Embarkasi Haji Antara (EHA), yang berarti seluruh tahapan dan prosedur penerimaan jemaah haji dilaksanakan di Asrama Haji Maluku dan Bandar Udara Pattimura Ambon.

“Dengan status ini, jemaah haji Maluku tidak lagi dikarantina di Asrama Haji Makassar, karena semua layanan penerimaan jemaah sesuai SOP sudah dilaksanakan di Ambon,” tambahnya.

Muhammad Yunus juga menginformasikan bahwa kloter 26 dijadwalkan terbang ke Jeddah pada Senin, 19 Mei 2025, pukul 17.00 WITA. “Kami akan mengantar 91 jemaah yang ada di sini ke bandara dua jam sebelum pesawat lepas landas,” pungkasnya.

Sebagai informasi tambahan, Pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 131 Tahun 2023 telah menetapkan enam provinsi sebagai lokasi Embarkasi Haji Antara, yaitu Gorontalo, Lampung, Bengkulu, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, dan Maluku. (*)