KABARIKA.ID, MAKASSAR – Dua peneliti dari Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) berhasil meraih dana riset dari Grant Riset Sawit Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) 2023 untuk penelitian dan pengembangan sawit berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kedua peneliti tersebut adalah Prof. Dr. Ir. Indrabayu S.T., M.T. berhasil meraih dana penelitian dan pengembangan sebesar Rp 2,65 miliar, dan Dr. Eng. Andi Amijoyo Mochtar, ST., MSc. menerima dana penelitian sebesar Rp 1,15 miliar. Mereka memenangkan penelitian kategori pengolahan pasca panen.

“Total dana yang diraih dari kedua peneliti Unhas tersebut sebesar Rp 3,8 miliar,” ujar Ketua LPPM Unhas Prof. dr. Nasrum Massi, Ph.D kepada Humas Unhas, Kamis (28/09/2023).

Prof Nasrum menambahkan, penandatanganan perjanjian pelaksanaan penelitian tersebut dengan Kementerian Keuangan, telah dilakukan di Serpong pada 25 September 2023.

Penelitian inovatif yang dilakukan Prof Bayu sebagai guru besar di bidang kecerdasan buatan bersama tim berjudul, “Desain dan Implementasi Robot Pengumpul Brondolan Buah Sawit Berbasis Mechatronics dengan Sistem Deteksi dan Klasifikasi Kondisi Buah Berbasis Artificial Intelligence”.

Penelitian ini dilakukan selama dua tahun dan berfokus untuk merancang, mengembangkan, dan menguji robot pengumpul brondolan buah sawit yang menggunakan teknologi mechatronics, serta sistem deteksi dan klasifikasi kondisi buah berbasis kecerdasan buatan (AI).

“Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan manfaat yang signifikan untuk dunia penelitian dan industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia,” jelas Prof. Bayu.

Menurut Prof Bayu, penelitian ini merupakan kolaborasi antara Unhas sebagai universitas pendamping bagi Universitas Teknologi Akba Makassar dan Universitas Asyariah Mandar dalam rangka mendukung pengembangan teknologi pada industri perkebunan kelapa sawit.

Sementara itu, Dr. Andi Amijoyo menyuguhkan penelitian berjudul, “Aplikasi Drone untuk Memotong Buah dan Pelepah Sawit.”

“Penelitian ini juga merupakan inovasi baru dalam rangka memudahkan pemanenan dan pembersihan pelepah-pelepah sawit yang telah menua dengan menggunakan teknologi drone,” tutur Andi Amidjoyo.

Dana riset yang dimenangkan tersebut merupakan program Grant Riset Sawit 2023 (GRS K23) yang diselenggarakan oleh BPDPKS sebagai upaya penguatan, pengembangan dan peningkatan pemberdayaan perkebunan dan industri kelapa sawit nasional, yang mengintegrasikan sektor hulu dan hilir demi menjamin perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan. (*/rs)