KABARIKA.ID, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mendesak membentuk Liga 4 sebagai bentuk terobosan demi kemajuan sepak bola Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia memastikan transformasi Liga Indonesia akan segera dilakukan. Tidak hanya perubahan manajerial dan pelaksanaan Liga yang dikelola PT Liga Indonesia Baru (PT LIB).

“Liga harus bisa bertransformasi. Ada yang salah jika liga kita sekarang nomor 28 di Asia dan nomor 6 di Asia Tenggara. Jika liga 1 dan 2 harus bertransformasi, maka liga 3 dan 4 harus terus didorong dengan perbaikan manajemen liga,” ujar Erick dalam keterangannya, Rabu (12/6/2024).

Oleh sebab itu, Erick minta seluruh stakeholder mendukung niat baik ini. Harus ada terobosan. Jika ada yang tidak mau, ya jangan salahkan jika tertinggal.

Langkah untuk menggelar Liga 4 direncanakan untuk dua tahun ke depan akan menjadi terobosan guna meningkatkan mutu sepak bola Tanah Air.

Selain itu, ia menambahkan, kehadiran Liga 4 bisa menjadi opsi mencari bibit-bibit terbaik pesepak bola Indonesia.

Disebutkan, kompetisi sepak bola Indonesia saat ini masih kurang secara kuantitas.

Saat ini kompetisi sepak bola Indonesia hanya ada di Liga 1, Liga 2, dan Liga 3. Erick berencana Liga 4 juga untuk menaikkan terobosan di sepak bola Indonesia.

Nantinya, akan ada penambahan kuota pemain asing menjadi delapan nama setiap klub Liga 1 2024/2025.

Tujuannya, agar klub-klub Liga 1 2024/2025 bisa bersaing di Asia sehingga mampu menjadi indikator kenaikan peringkat kompetisi Indonesia.

PSSI sebenarnya sudah mulai meningkatkan nilai Liga 1 dengan diadakannya VAR sejak babak Championship Series kemarin. Dikatakan, VAR saja tidak cukup dan harus ada beberapa terobosan ke depan.

“Kami sudah ada VAR tetapi kami harus melakukan perbaikan sistem di kompetisi untuk tahun ini. Ini harus didukung oleh semua stakeholder yang mempunyai niat baik untuk sepak bola Indonesia,” ungkap Erick Thohir.

Dijelaskan, tingkat kompetisi akan memengaruhi prestasi timnas Indonesia. Selain itu, para suporter juga akan merasakan dampak positif dengan kemajuan kompetisi-kompetisi di Indonesia.

“Ketika suporter ingin pulang ke rumah tentu saja harus selamat. Ini tanggung jawab dari kompetisi dan klub, jadi kami akan terus melakukan terobosan,” sebutnya.

“Kami harus berjalan cepat seperti kereta cepat di mana penumpangnya merasakan kenyamanan dan selamat sampai tujuan,” tutup Erick Thohir.