KABARIKA.ID, JAKARTA — Jelang pertandingan menghadapi Bahrain dalam lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Nasional Bahrain, Kamis 10 Oktober 2024, pemain tengah Timnas Indonesia, Eliano Reijnders mengaku antusias.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat ini, pemain asal klub PEC Zwolle tersebut telah berada di Bahrain dan langsung mengikuti sesi latihan bersama tim. Ia pun tampak fokus mengikuti arahan pelatih kepala Shin Tae-yong dalam sesi latihan ringan.

“Semuanya bagus, ini adalah pertama kali saya bergabung bersama tim dan tadi adalah sesi latihan yang bagus,” ujar adik dari pemain AC Milan, Tijjani Reijnders tersebut, Rabu (9/10/2024).

Bukan cuma dirinya yang tak sabar untuk menjalani pertandingan, Eliano juga mengungkapkan, kakaknya pun siap menyaksikan pertandingan serta memberikan dukungan penuh dari kejauhan.

“Saya rasa kakak saya akan menyaksikan pertandingan. Ya, semuanya adalah kesan yang baik bagi kami,” jelasnya.

Ke depan, pemain berusia 23 tahun tersebut berharap dirinya bisa menjalani debut sempurna bersama Garuda. Tentunya, Eliano bertekad untuk tampil maksimal demi membawa pulang tiga poin dari Bahrain.

“Saya berharap di hari Kamis melawan Bahrain akan menjadi poin penuh pertama bagi kita. Itu akan sangat mengesankan,” tegasnya.

Sementara itu pasukan Garuda terus mematangkan strategi pada sesi latihan yang berfokus kepada pemulihan kondisi fisik.

Latihan sore itu diikuti oleh seluruh pemain termasuk Maarten Paes yang baru saja bergabung setelah menempuh perjalanan panjang dari Amerika Serikat.

“Kemarin ada pemain yang baru bergabung dan hari ini juga, termasuk Maarten Paes yang sudah tiba di sini bersama kita. Tadi kami menggelar sesi latihan yang berfokus ke conditioning,” kata Shin Tae-yong seusai memimpin sesi latihan.

Terkait dengan target tim di pertandingan versus Bahrain nanti, Shin Tae-yong tak mau pemainnya memikirkan rekor pertemuan. Sejauh ini tim menikmati serangkaian materi latihan yang disajikan dan siap memberikan yang terbaik di lapangan hijau nanti.

“Daripada kita memikirkan balas dendam atas kekalahan itu, kita lebih baik berfokus ke permainan. Bagaimana kita bisa menunjukkan permainan yang kita suka dan permainan yang kita rencanakan,” tegasnya.