KABARIKA.ID, JEDDAH — Rangkaian persiapan pelaksanaan ibadah haji 1446 H./2025 M. mulai bergulir. Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah menandatangani kesepakatan perhajian (MoU) untuk musim haji 1446 H./2025 M., Ahad (12/01/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penandatanganan kesepakatan itu dilakukan oleh Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F. Al-Rabiah, di Jeddah, Arab Saudi.
“Alhamdulillah, hari ini baru saja kami menandatangani kesepakatan haji dengan pihak Arab Saudi. Ada beberapa hal yang kita sepakati, salah satunya jumlah jemaah haji Indonesia yang akan diberangkatkan pada masa operasional haji 1446 H./2025 M. sebanyak 221 ribu orang,” ujar Menag Nasaruddin, di Jeddah.
Proses penandatanganan kesepakatan tersebut dihadiri dan disaksikan oleh Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochamad Irfan Yusuf, Wakil BP Haji Dahnil Anzar Simanjuntak, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji Fadlul Imansyah, Konjen RI di Jeddah Yusron B. Ambary, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Muchlis M. Hanafi, serta Konsul Haji pada KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam.
Menag Nasaruddin menjelaskan, keberangkatan dan kepulangan 221 ribu jemaah haji akan terbagi pada Bua bandara di Arab Saudi.
“Sebanyak 110.500 jemaah akan datang melalui Bandara Amir Mohammad Bin Abdul Aziz di Madinah dan pulang melalui Bandara King Abdul Aziz di Jeddah. Sementara, setengahnya lagi, akan datang melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan pulang melalui Bandara Amir Mohammad bin Abdul Aziz Madinah,” ujar Menag Nasaruddin.
Dengan ditandatanganinya MoU perhajian tersebut, Menag berharap persiapan penyelenggaraan haji dapat segera difinalisasi.
“Saya minta kepada seluruh pihak yang terlibat dalam persiapan agar mengerahkan seluruh tenaga dan pikirannya untuk menyukseskan penyelenggaraan haji 1446 H./2025 M. ini,” kata Menag Nasaruddin.
Indonesia saat ini mendapat kuota petugas sebanyak 2.210 atau 1% dari kuota jemaah. Menag Nasaruddin Umar terus berupaya melobi Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah agar Indonesia bisa mendapatkan tambahan kuota petugas.
“Kita terus mengupayakan untuk mendapatkan tambahan kuota petugas agar jumlahnya lebih memadai untuk memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada jemaah haji Indonesia,” ungkap Menag Nasaruddin.
Dalam salah satu klausul MoU disebutkan bahwa Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, memiliki hak untuk mengurangi atau menaikkan persentase petugas sesuai kebutuhan.
Hal itu akan diperbarui setelah selesai tahapan kontrak layanan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
MoU Menag RI dan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi juga mengatur masalah keamanan. Seluruh jemaah haji diminta mematuhi dan menaati peraturan Kerajaan Arab Saudi, termasuk terkait pergerakan saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Aktivitas Jemaah yang Dilarang Kerajaan Arab Saudi
Selain itu, jemaah haji juga diminta tidak melakukan aktivitas propaganda dan mengeraskan suara di tempat umum. Jemaah diminta untuk menghormati dan menjaga kesucian Dua Tanah Suci.
Berkenaan dengan penggunaan perangkat fotografi, termasuk telepon genggam, para jemaah haji diharapkan agar tidak mengganggu keamanan dan ketertiban umum.
Larangan lainnya, meliputi aktivitas mengibarkan bendera negara tertentu, memublikasikan slogan-slogan politik dan partai, atau mempolitisasi musim haji.
“Kami juga sudah menyepakati beberapa aturan keamanan yang diterapkan selama pergerakan jemaah haji. Pada prinsipnya, pemerintah Indonesia siap bekerja sama dengan Kerajaan Arab Saudi terkait dengan keamanan dan kenyamanan jemaah selama di tanah suci,” tandas Menag Nasaruddin.
Selain menandatangani MoU, kunjungan Menag ke Arab Saudi juga dalam rangka menghadiri Muktamar dan Pameran Haji di Jeddah.
Menag juga dijadwalkan bertemu dengan sejumlah pihak di Arab Saudi untuk memastikan kesiapan pelayanan jemaah haji mendatang.
“Fokus kita adalah bagaimana jemaah haji Indonesia bisa mendapat layanan terbaik. Ini akan kita persiapkan sejak awal,” ungkap Menag Nasaruddin. (*/mr)