KABARIKA.ID, BONE-Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo hadir di Bone mengikuti panen raya jagung di Desa Bolli Kecamatan Ponre, Jumat, 16 Mei 2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Terik matahari tak menghalangi. Kapolri, Mentan, Gubernur Sulsel, Kapolda, Pangdam, Danrem serta kapolres dan dandim turun langsung ke lahan jagung, memetik hasil panen bersama para petani.

Menteri Pertanian menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan penuh Kapolri terhadap program pangan nasional yang digagas Presiden RI, Prabowo Subianto.

“Hari ini kami mewakili petani Indonesia mengucapkan terima kasih kepada Kapolri yang telah mendukung gagasan Presiden untuk peningkatan ketahanan pangan,” ujar Andi Amran Sulaiman.

Ia menekankan bahwa Indonesia mencatatkan sejarah baru dalam produksi pangan tahun ini.

Menurutnya, produksi jagung nasional mengalami lonjakan sebesar 39 persen angka tertinggi sepanjang sejarah. Tidak hanya jagung, produksi padi juga naik signifikan hingga 52 persen dibanding tahun sebelumnya.

Angka-angka ini dilaporkan langsung kepada Presiden RI sebagai bukti nyata keberhasilan program ketahanan pangan.

Menteri Pertanian juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengucurkan tambahan anggaran Rp5 Triliun untuk pembelian 1 juta ton jagung dari petani.

Harga pembelian ditetapkan sebesar Rp5.500 per kilogram di tingkat petani, guna memastikan kesejahteraan mereka tetap terjaga.

“Ketahanan pangan itu identik dengan ketahanan negara. Kita harus jaga harga di tingkat petani, karena mereka adalah ujung tombak bangsa,” tegasnya.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa keterlibatan Polri dalam kegiatan panen ini merupakan bentuk komitmen institusinya untuk mendukung program prioritas nasional.

“Panen jagung adalah bagian dari kekuatan negara. Jika kita memiliki ketahanan dan kemandirian pangan, maka negara akan semakin kuat. Ini adalah bagian dari program ‘Asta Cita’ Presiden yang harus kita kawal bersama,” ujar Kapolri.

Kapolri menyebutkan, panen di Desa Bolli hari ini merupakan bagian dari panen kuartal kedua seluas 49 hektare, dengan puncaknya diperkirakan terjadi pada bulan Juni.

Polri, kata dia, juga aktif berkoordinasi dalam mempersiapkan gudang-gudang penampungan hasil panen yang sesuai dengan standar Bulog.

“Kami optimis, dengan kerja sama dan sinergi lintas sektor, seluruh target yang telah ditetapkan oleh Presiden bisa kita wujudkan,” tutup Jenderal Listyo.

Panen jagung bersama di Bone hari ini bukan hanya tentang memetik hasil tanam, tetapi juga menanam harapan baru: bahwa swasembada pangan bukan sekadar cita-cita, melainkan kenyataan yang sedang diwujudkan dimulai dari desa-desa yang tersembunyi, seperti Bolli. (*)