KABARIKA.ID, MAKASSAR – Empat mahasiswa dari Departemen Matematika Fakultas MIPA Unhas berhasil menyandingkan medali emas, perak dan perunggu di ajang lomba Mathematical Analysis and Geometry Day (MagD) XIV 2023, yang dilaksanakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB), Sabtu (6/05/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

MagD adalah kompetisi tahunan bidang analisis dan geometri, untuk mahasiswa S1. Lomba ini diselenggarakan oleh Kelompok Keahlian Analisis dan Geometri Fakultas MIPA ITB.

Lomba pemecahan masalah analisis dan geometri ini dilaksanakan dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan secara Daring pada Sabtu, 15 April 2023. Sedangkan tahap kedua dilaksanakan secara Luring pada Sabtu, 6 Mei 2023 di kampus ITB.

Mahasiswa Unhas berhasil mengoleksi lima medali untuk dua kategori lomba, yaitu individu dan tim. Pada kategori lomba individu, Ferdi berhasil meraih medali emas. Sedangkan Zidan Nadif Ramadhan menyabet medali perak, adapun Muhammad Ahnaf Yusuf berhasil meraih medali perunggu.

Para juara lomba MagD XIV 2023 dari Unhas dan perguruan tinggi lainnya, foto bersama dengan memegang piagam masing-masing, di kampus ITB Bandung.

Sementara untuk kategori tim, Unhas diwakili dua tim. Tim satu beranggotakan Ferdi dan Zidan Nadif Ramadhan, sedangkan tim 2 terdiri dari Muhammad Ahnaf Yusuf dan Usmaria.

Tim satu berhasil bertengger pada posisi juara III dan meraih medali perunggu.

Empat Tahap Lomba

Menurut Ferdi, kompetisi ini dilakukan secara Daring untuk tahap penyisihan 35 besar. Tahap kompetisi selanjutnya digelar secara Luring di kampus ITB.

Lomba MagD XIV tahun 2023 ini, terdiri atas empat tahap. Pada tahan 1 dan 2 setiap peserta mengerjakan soal dengan materi Kalkulus, Geometri, Analisis Kompleks, dan Analisis Real.

Pada tahap 3, lima tim terbaik dengan nilai gabungan tertinggi pada tahap sebelumnya, mengerjakan soal seperti pada tahap 1 dan 2.

Pada tahap 4, lima tim terbaik mempresentasikan jawaban terbaik pada tahap 3 yang telah dinilai oleh tim juri.

Berangkat dengan Bantuan dari Kampus

Meski tak mendapat tantangan berarti selama pelaksanaan lomba, namun Ferdi menyampaikan bahwa ia dan timnya sempat terkendala biaya untuk mengikuti lomba di Bandung. Soalnya, biaya akomodasi yang dibutuhkan terbilang besar.

“Namun, dengan bantuan pihak kampus kami bisa diberangkatkan semua ke Bandung untuk mengikuti lomba MagD tersebut,” jelas Ferdi.

Sebagai mahasiswa yang sudah berpengalaman mengikuti banyak lomba, Ferdi yang mewakili kawan-kawannya berharap agar pada kompetisi selanjutnya, kampus tetap memberikan dukungan, baik dari segi finansial maupun pembinaan.

“Karena kami tidak bisa berprestasi dalam lomba matematika jika tidak diberikan bantuan dari pihak kampus,” tandas Ferdi. (*/rs)