KABARIKA.ID, SIAK – Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjen Bun) berkolaborasi dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) melakukan gelar tanam perdana tumpang sari padi gogo pada lahan peremajaan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Jumat (29/11/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan nasional. Mentan Amran sebelumnya menegaskan pentingnya optimalisasi potensi komoditas strategis seperti kelapa sawit dan tebu dalam mendukung ketahanan pangan dan energi.

Program tanam tumpang sari padi gogo di kebun sawit merupakan strategi untuk memanfaatkan sela-sela lahan perkebunan secara optimal, sehingga memperoleh hasil ganda yang positif dari kelapa sawit maupun tanaman padi gogo. Hal ini diyakini dapat membuka peluang besar dalam meningkatkan produksi pangan nasional sekaligus menjaga keberlanjutan kebun kelapa sawit.

Seusai tanam perdana, Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, mengatakan perkebunan harus turut berkontribusi aktif menyukseskan program pemerintah, khususnya mendukung swasembada pangan baik itu melalui penanaman padi gogo atau Penambahan Areal Tanam (PAT), irigasi perpompaan (irpom), maupun pompanisasi.

Saat ini total areal perkebunan sawit rakyat di seluruh Indonesia sekitar 6 juta hektare dengan sekitar 2,8 juta hektare dalam kondisi tidak produktif sehingga perlu dilakukan peremajaan. Setidaknya 500 ribu hektare lahan berpotensi ditanami padi gogo, termasuk lahan perkebunan sawit rakyat yang akan diremajakan. Sementara itu, untuk Provinsi Riau terdapat potensi pertanaman padi gogo kurang lebih seluas 61 ribu hektare.

“Potensi ini memungkinkan kita untuk menanami setidaknya 500 ribu hektare lahan dengan padi gogo, termasuk 61 ribu hektare di Provinsi Riau. Program ini adalah bagian dari komitmen kita untuk meningkatkan produksi pangan sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat,” ujar Heru.

Lebih lanjut Heru mengatakan bahwa dengan pelaksanaan tanam perdana padi gogo di areal tanam peremajaan sawit, para pekebun dapat memanfaatkan bantuan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang ditumpangsarikan dengan padi gogo. Program ini mengusung sebuah konsep inovatif yang tidak hanya memperhatikan keberlanjutan sektor perkebunan kelapa sawit untuk mendorong peningkatan produktivitasnya, tetapi juga bertujuan untuk mendukung swasembada pangan.

Heru juga menyoroti pentingnya sinergi antara Kementan dan PTPN untuk memastikan program tumpang sari padi gogo di lahan sawit dapat berjalan dengan baik serta mendukung tercapainya target swasembada pangan.

Direktur Holding PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, menyampaikan bahwa PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) akan turut berkontribusi dalam mendukung program swasembada pangan nasional dengan melaksanakan tumpang sari tanaman padi gogo di sela-sela tanaman kelapa sawit.

Selain itu, Rektor IPB University, mengatakan sangat mendukung program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan, melalui penelitian terhadap varietas-varietas tanaman padi maupun perkebunan, pengendalian hama, serta kajian terhadap tanaman pangan dan perkebunan yang tepat, baik dalam pengembangannya maupun pengendalian hamanya. (*)