KABARIKA.ID, JAKARTA – Rektor Universitas Hasanuddin Prof Jamaluddin Jompa (JJ) dan Rektor Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) Prof Laode Masihu Kamaluddin menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) implementasi sistem budidaya padi ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kesepakatan kerja sama kedua universitas itu, berlangsung di Gedung Rektorat UICI, Lantai 10, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2025), sebagai bentuk pengembangan tridarma perguruan tinggi.
Secara umum, kerja sama tersebut mencakup berbagai aspek pengembangan tridarma, salah satunya adalah implementasi sistem budidaya padi ramah lingkungan yang dikembangkan oleh mitra UICI dari Korea Selatan.

Sistem ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas metana yang dihasilkan oleh lahan persawahan, sehingga berkontribusi dalam upaya mitigasi perubahan iklim.
Menurut Prof JJ, Rektor UNHAS, kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat kolaborasi akademik dan riset yang berbasis keberlanjutan.
UNHAS berkomitmen untuk mendukung inovasi yang tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga memperhatikan aspek lingkungan yang berkelanjutan.
“UNHAS secara berkelanjutan terus bergerak maju untuk memberikan kontirbusi lebih kepada masyarakat, termasuk berperan aktif dalam pengembangan teknologi pertanian yang adaptif dan inovatif, yang membantu peningkatan sektor pertanian. Harapan bersama, kerja sama ini dapat mempercepat adopsi teknologi ramah lingkungan di sektor pertanian Indonesia,” urai Prof JJ.
Sementara Rektor UICI Prof Kamaluddin memberikan gambaran singkat tentang model yang dikembangkan oleh mitra dari Korea Selatan, sedang diuji coba di Karawang oleh Tim dari Korea bersama tim UIC di Karawang.
Hasil uji coba tersebut diharapkan dapat menjadi referensi bagi penerapan sistem serupa di wilayah lain, termasuk Sulawesi Selatan.
“Kami senang bisa menjalin kemitraan bersama Unhas, tentu kedepannya kolaborasi ini kita harapkan akan memberikan manfaat jangka panjang bagi sektor pertanian. Implementasi kerja sama ini bisa segera dilaksanakan,” jelas Prof Kamaluddin..
Sistem ini juga membuka peluang dalam skema perdagangan karbon global. Pengurangan emisi gas metana dari sawah akan dikalkulasi dan dapat dikonversi menjadi insentif dalam mekanisme carbon trading. Insentif tersebut nantinya akan didistribusikan kepada berbagai pemangku kepentingan yang terlibat melalui sistem berbasis blockchain.
Sebagai bagian dari implementasi kerja sama ini, Unhas akan mengirimkan sejumlah dosen muda untuk mempelajari sistem budidaya padi ramah lingkungan tersebut. Para dosen akan mengikuti program pelatihan dan penelitian guna memastikan transfer pengetahuan yang optimal.
Turut hadir dalam penandatangan tersebut diantaranya Dekan Fakultas Pertanian Unhas Prof Salengke, Kepala Kantor Sekretaria Rektor Sawedi Muhammad, S.Sos, jajaran pimpinan UICI, dan mitra Korea Selatan diantaranya Gyeongin Park, YooSik Hwang dan Sejin Kim.(*)