KABARIKA.ID, MAKASSAR – Pengusaha dan pelaku UMK perlu memiliki karakter sebagai salah satu landasan untuk meraih sukses. Tekun, disiplin, berpikir positif, tidak bergosif tentang orang lain, dan selalu berbuat baik kepada sesama merupakan elemen penting dari karakter.
Itu adalah intisari dari petuah sekaligus wejangan motivasi ketua umum IKA Unhas yang juga pendiri AAS Foundation kepada 300 pelaku UMKM Sulsel, pada acara Temu Bisnis UMKM yang dilaksanakan oleh IKA Unhas bekerja sama dengan AAF Foundation, di AAS Building lantai 1, Sabtu (28/01/2023).
Kegiatan tersebut dikhususkan untuk pelaku UMKM, sebab salah satu cita-cita ketua umum IKA Unhas itu adalah menciptakan satu juta pengusaha muda yang berkarakter. Untuk mewujudkan hal itu, IKA Unhas berkolaborasi dengan AAS Foundatioan membuat program pendampingan terhadap UMKM sehingga UMKM bisa naik kelas.
Melalui kegiatan Temu Bisnis UMKM itu akan dilakukan pengklasteran UMKM berdasarkan bidang usahanya, kemudian memilih UMKM yang potensial untuk dibina sehingga bisa melejit.
Mereka juga akan diikutkan dalam kegiatan webinar Business Matching yang akan dilaksanakan IKA Unhas pada 4 Februari 2023 mendatang.
Oleh karena itu, pendiri AAS Foundation itu memberi petuah kepada para pelaku UMKM agar menjadi pengusaha yang berkarakter. Pesan motivasi yang disampaikan Andi Amran merupakan refleksi pengalamannya sebagai pengusaha yang telah dijalaninya selama puluhan tahun.
“Jadilah pengusaha yang berkarakter. Jangan menipu orang, jangan suka menggosif orang, jujur dalam berbisnis, telaten, disiplin, menghargai sesama, dan bekerja dengan ikhlas,” ujar Andi Amran.
Sejumlah pelaku UMKM yang dimintai tanggapannya oleh kabarika.id tentang petuah motivasi yang disampaikan oleh Andi Amran, mengaku mendapatkan pengetahuan yang sangat berharga dan bermanfaat untuk ia jalankan dalam mengelola usahanya.
“Apa yang disampaikan oleh Puang Amran tadi, betul-betul merupakan pengetahuan baru dan menjadi motivasi saya dalam menjalankan usaha saya. Saya sangat beruntung bisa ikut dalam acara ini,” ujar Wahidah, pemilik merek Emji Uniq yang memproduksi keripik dan bawang goreng, asal Desa Moncongloe Lappara, Kecamatan Moncongloe, Maros.
Pelaku UMKM lainnya yang mengaku mendapat inspirasi dari petuah pendiri AAS Foundation itu, adalah Srimuliani yang memproduksi donat dengan merek Muammar Donat.
“Saya sangat terkesan dan terinspirasi dari ceramah Pak Andi Amran. Motivasinya mengenai kerja ikhlas dan membantu sesama, akan saya jadikan motivasi saya dalam menjalankan usaha saya,” ujar Srimuliani asal Moncongloe Bulu, Maros.
Kepada seorang pengusaha muda yang mengaku pernah merugi dalam usahanya, ketua umum IKA Unhas itu mengatakan bahwa bisnis sebenarnya tidak pernah rugi.
“Dalam bisnis tidak pernah ada kata rugi. Kata rugi itu hanya dalam hitung-hitungan angka. Di balik itu kita mendapat pengalaman dan pengetahuan untuk tetap semangat agar kita bisa lebih sukses,” tandas Andi Amran.
Dalam berbisnis pun harus dilandasi nilai spiritual, sebab rezeki itu datangnya dari Allah Swt. Namun manusia wajib berikhtiar. Sedekah dan kerja sosial merupakan wujud dari nilai spiritual dalam berbisnis.
“Banyaklah bersedekah membantu sesama. Saya tahu kalau ada kesalahan dan dosa saya, pasti saya mengalami masalah. Makanya, saya banyak bersedekah membantu anak yatim. Itu adalah investasi akhirat,” ujar Andi Amran.
Petuah-petuah motivatif yang disampaikan kepada para pelaku UMKM merupakan refleksi dari pengalamanya selama bertahun tahun dalam menjalankan perusahaan dengan jenis usaha yang beragam.
Kerja-kerja sosial yang dilaksanakannya selama ini melalui IKA Unhas berkolaborasi dengan AAS Foundation, seperti membantu korban banjir, korban kebakaran dan angin puting beliung, anak yatim, panti asuhan, dan sebagainya, merupakan wujud kebaikan kepada sesama, sekaligus sebagai investasi sosial untuk akhirat.
Komitmennya untuk membina sebanyak mungkin UMKM agar naik kelas, merupakan wujud keseriusan Andi Amran dalam mengantarkan pelaku UMKM meraih kesuksesan yang gemilang, namun memiliki karakter yang kuat. (rus)
