AAS Lunasi Utang IRT yang Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

Berita507 Dilihat

KABARIKA.ID, MAKASSAR – Ketua Umum IKA Unhas, Andi Amran Sulaiman melunasi utang ibu rumah tangga yang gantung diri karena terlilit utang dan memfasilitasi ke bank untuk mengurangi beban suami korban.

Founder Tiran Group dan AAS Foundation itu mengaku terenyuh dan menilai kasus di Kabupaten Pinrang itu sangat memilukan dan memprihatinkan. Ia mengaku pernah merasakan hal sama, yakni terlilit utang.

“Turut bersimpati dan berduka sangat mendalam atas peristiwa yang menimpa seorang ibu di Pinrang yang meninggal dengan cara bunuh diri bersama dengan dua anaknya,” kata Andi Amran, saat menerima suami, kedua anak korban dan rombongan.

Abd. Samad (39) suami korban diundang ke kantor AAS Foundation, Jalan Urip Sumohardjo, Kota Makassar, Kamis (22/9/2022) untuk berbagi asih sekaligus memahami berbagai hal mengenai kehidupan.

Setelah mendengar rincian lilitan utang yang membuat IRT tersebut gantung diri dan meracuni kedua anaknya, Andi Amran Sulaiman (AAS) langsung melunasi utang mendiang istri Samad yang dipinjam secara pribadi untuk membayar utang di salah satu bank milik pemerintah.

“Utang almarhum ibu di luar saya selesaikan semua,” ungkap AAS.

Selanjutnya, Andi Amran membantu agar angsuran kredit di salah satu bank plat merah pun diturunkan, dan melunasi selama satu tahun pertama agar suami korban bisa fokus berusaha dan membersarkan lima ekor kambing yang akan diterimanya.

“Suaminya masih kuat. Harus kerja keras. Sebenarnya utangnya di bank bisa saya lunasi. Tapi ini hikmahnya, semua harus saling peduli. Bapak harus kerja keras. Besarkan anak-anak dengan baik,” pesan Amran di hadapan Abd. Samad.

Menteri Pertanian RI 2014 – 2019 berpesan kepada Abd. Samad supaya berusaha menyelesaikan utang yang tersisa di bank karena angsurannya sudah diperkecil sehingga beban juga berkurang. ‘’Apalagi angsuran selama satu ke depan sudah dilunasi,’’ katanya.

Tidak hanya di situ, Owner PT. Tiran Group juga memberi garansi kepada dua anak korban untuk dapat bekerja di perusahaannya selepas sekolah.

‘’Kita beri beasiswa, uang saku supaya dia bisa selesai. Kalau selesai dan mau kerja langsung kerja, kami terima di perusahaan ini,’’ ujarnya.

AAS berharap anak-anak korban yang masih duduk di kelas II SMU dan SMP bisa kuat menerima cobaan dan tabah melanjutkan hidup serta tetap bersekolah hingga melanjutkan ke perguruan tinggi.

Saat menerima suami korban dan rombongan, Ketum didampingi Sekjen Yusran Jusuf, Waketum Andi Irwan Patawari, Ilham Rasyid, Sahman AT, Direktur AAS Foundation Rezeki Mulyadi, dan Ichi Indrawan.

Diberitakan sebelumnya, seorang ibu rumah tangga tewas gantung diri. Mayat perempuan itu ditemukan di rumahnya, Kabupaten Pinrang, pada Senin (19/9/2022) pukul 11.00 WIB.

Saat ditemukan posisi perempuan tersebut sedang tergantung di bilik kamarnya. Sebelum gantung diri, korban terlebih dulu meracuni dua putranya yang masih belia, hingga nyawanya melayang.

Indikasi tersebut menguat sebab ditemukan adanya botol racun di lokasi kejadian. Masing-masing bocah tersebut masih duduk di bangku taman kanak-kanak dan sekolah dasar. Ketiganya dimakamkan di TPU Fakkie.

Polisi belum menentukan motif tindakan bunuh diri tersebut, tetapi berdasarkan wasiat peninggalan almarhumah, kuat dugaan karena lilitan utang. (dra/roy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *