Tim Kerja Usai Rapat Pemantapan, Kegiatan “Business Matching” Siap Digelar Secara “Hybrid” Sesuai Jadwal

Berita1450 Dilihat

KABARIKA.ID, MAKASSAR – Panitia memastikan “Business Matching Seri 1 : Peluang Ekspor Produk UMKM ke Malaysia, Bahrain, Qatar, dan Mesir” akan berlangsung sesuai jadwal. Hal itu terungkap dalam rapat pemantapan yang dilaksanakan oleh tim kerja, di ruang rapat AAS Building lantai 3, Rabu sore (1/02/2023).

Kegiatan Business Matching ini akan digelar secara berseri setiap bulan. Peserta yang diundang hadir secara langsung (Luring) pada sesi pertama ini adalah pelaku UMKM dari seluruh Sulsel yang telah melakukan ekspor produk, serta yang telah merencanakan memulai pemasaran produk ke luar negeri.

Melalui kegiatan ini, IKA Unhas berkolaborasi dengan AAS Foundation akan membantu pelaku UMKM memasuki pasar global, agar UMKM dapat naik kelas. Hal ini sejalan dengan harapan dan keinginan ketua umum IKA Unhas, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP, yakni UMKM naik kelas dant tumbuh secara eksponensial, yang disampaikannya pada kegiatan Temu Bisnis UMKM pada 28 Januari 2023 yang lalu.

Empat narasumber akan hadir memberikan penjelasan gamblang segala informasi yang dibutuhkan dalam perdagangan ekspor, regulasi perdagangan internasional, serta prosedur pembiayaan yang disiapkan oleh perbankan.

Konsul Jenderal KJRI di Penang, Malaysia, YM Bambang Suharto yang hadir secara virtual, akan memberikan informasi secara gamblang mengenai jenis produk yang dibutuhkan oleh konsumen atau pasar di Penang dan sekitarnya.

Dari kiri ke kanan: Sekdis Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel, Andi Isma Salamat, Sekdis Perdagangan Provinsi Sulsel Indra Jaya S., Husba Phada, dan Direktur Eksekutif IKA Unhas Salahuddin Alam. (Foto. Muh. Ruslan)

Informasi yang bakal disampaikan itu diharapkan dapat menciptakan jalur perdagangan atau persesuaian bisnis (matching) antara pembeli di Penang dengan pelaku UMKM di Sulsel pada khususnya, dan di seluruh Indonesia pada umumnya sebagai produsen.

Mekanisme bisnis yang diharapkan tercipta adalah business to business, yakni hubungan dan transaksi bisnis antara penjual dan pembeli secara langsung.

Penang yang beribu kota di George Town, merupakan salah satu dari dua kota di Malaysia yang terdaftar sebagai Warisan Dunia UNESCO, karena berhasil melestarikan warisan kolonial Inggris sejak akhir abad ke-18. Lokasi strategisnya di Selat Malaka membuat Penang menjadi perantara utama antara Malaysia bagian timur dan barat.

Narasumber lainnya yang akan hadir secara langsung dan berkaitan dengan perdagangan ekspor ke negara Teluk dan Timur Tengah, adalah Dr. Yundini Husni Djamaluddin.

Chairman of Indonesia-Bahrain Business and Friendship Society itu, akan memberikan informasi mengenai komoditas yang dibutuhkan oleh pebisnis maupun konsumen di Bahrain, Mesir, Qatar dan negara Timur Tengah dan Teluk Persia lainnya.

Kepada panitia, Yundini mengatakan akan melakukan pertemuan awal dengan para pelaku UMKM ekspor, sebelum hari pelaksanaan kegiatan.

“Ibu Yuyun akan hadir pada hari Jumat malam untuk melakukan pembicaraan teknis dengan para pelaku UMKM, untuk menyampaikan informasi mengenai komoditas yang dibutuhkan di Bahrain, Mesir, dan Qatar,” ujar Salahuddin Alam.

Dua narasumber lainnya yang telah mengonfirmasi kehadirannya secara langsung, adalah Causa Iman Kirana dari Bank Indonesia perwakilan Provinsi Sulsel dan Rahman Arif, RCEO BRI Makassar.

Narasumber dari Bank Indonesia diharapkan memberikan informasi mengenai regulasi perdagangan luar negeri, termasuk mekansime pembayaran serta bantuan teknis yang dapat diberikan kepada pelaku UMKM yang akan memasuki pasar global.

Sedangkan pembicara dari BRI, sesuai dengan inti bisnis (core business) BRI di bidang kredit usaha, akan membeberkan skema kredit dan permodalan yang dapat diakses oleh pelaku UMKM dalam rangka menambah modal usaha, sehingga UMKM bisa naik kelas dan berkembang menjadi korporasi.

Dari kiri ke kanan: Staf Diskop dan UKM Juliarti, Direktur Inovasi Unhas Asmi Citra Molina, Ichi Indrawan, dan staf PT Hadin Metavisi Akademika Unhas, Fakhreny Fathu Rahman. (Foto. Muh. Ruslan)

Sekretaris Dinas Perdagangan Provinsi Sulsel yang juga hadir dalam rapat pemantapan sore tadi, Indra Jaya S. akan membantu memuluskan perdagangan luar bagi pelaku UMKM yang nantinya akan mengirim produk ke Malaysia, Bahrain, Mesisir, dan Qatar.

“Kami akan melihat kerja sama perdagangan negara-negara tersebut dengan Indonesia. Jika ada kendala, maka itu urusan kami sebagai pemerintah,” tegas Indra Jaya.

Kegiatan Business Matching yang dihelat oleh IKA Unhas bekerja sama AAS Foundation ini, diharapkan membuka peta jalan bagi pelaku UMKM yang memiliki produk yang memiliki potensi ekspor, untuk merambah pasar global sehingga peran UMKM sebagai penopang ekonomi nasional tetap kokoh.

Rapat pemantapan panitia dihadiri oleh unsur Pemprov Sulsel dan Unhas, yakni Sekdis Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel, Andi Isma Salamat, Staf Diskop dan UKM Juliarti, staf DKP Sulsel Azis Said, Direktur Inovasi Unhas Asmi Citra Molina, dan staf PT Hadin Metavisi Akademika Unhas, Fakhreny Fathu Rahman.

Sedangkan yang hadir dari IKA Unhas dan AAS Foundation, Direktur Eksekutif IKA Unhas Salahuddin Alam, Direktur AAS Foundation Resky Muliadi, M. Syahdar, dari tim kerja Business Matching, Husba Phada (koordinator), Ilham Rasyid, Muhammad Ruslan, Saharuddin Ridwan, Suharman Usman, Inchi Indrawan, Mursalim Tahir, Bau Irfan, Achmad Basir, M. Faisal R., dan Nauval Ilma. (rus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar