AAS Foundation Galang Bantuan 6 M untuk Empat Kabupaten Terdampak Banjir dan Longsor

Berita, Inspirasi415 Dilihat

KABARIKA.ID, MAKASSAR – AAS Foundation bersama AAS Community dan PP IKA Unhas bergerak cepat menggalang bantuan kemanusiaan untuk meringankan beban para korban banjir dan tanah longsor di kabupaten Luwu, Wajo, Sidrap, dan Enrekang, Sulawesi Selatan.

Penggalangan bantuan merupakan bersifat crowd funding untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir di beberapa kabupaten di Sulsel. Upaya penyaluran bantuan ini 21 perusahaan swasta dan BUMN.

“Kita sepakati hari ini, Rabu, 8 Mei 2024, untuk kita berangkatkan bantuan kemanusiaan ini ke lokasi bencana di kabupaten Luwu, Wajo, Sidrap dan Enrekang. Teknis pendistribusian bantuan kita serahkan saja ke posko induk yang telah dibentuk oleh Pemda dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat,” ujar Resky Mulyadi panggilan akrab Eky sebagai Direktur AAS Foundation saat rapat koordinasi dengan perwakilan pemberi bantuan, Selasa (7/05/2024) di AAS Building lantai 3, Makassar.

Rapat koordinasi AAS Foundation dengan perwakilan 18 perusahaan penyedia bantuan membicarakan jadwal pemberangkatan dan teknis penyerahan bantuan di lokasi bencana, Selasa (7/05/2024) di AAS Building lantai 3, Makassar. (Foto: Muh. Ruslan/kabarika)

Secara garis besar, bantuan senilai 6 M yang telah terkumpul ini dibagi ke dalam dua kelompok, yakni kelompok bahan pangan pokok dan kelompok perlengkapan.

Kelompok bahan pokok meliputi beras ratusan ton, makanan siap saji, air minum mineral, susu, biskuit, minyak goreng, telur, dan mie instan.

Bantuan berupa perlengkapan meliputi kasur lipat, selimut, karpet, sarung, mukena, sajadah, pakaian anak dan dewasa, perlengkapan sanitasi, kebutuhan khusus perempuan dan bayi serta obat-obatan.

Eky menambahkan bahwa total bantuan yang terkumpul dan siap diberangkatkan diangkut menggunakan 60 truk menuju kabupaten Sidrap, Enrekang, Wajo, dan Luwu. Bantuan tersebut akan diserahkan atau diturunkan di Posko bencana yang telah dibentuk oleh Pemda maupun BPBD setempat.

“Pendistribusian bantuan kepada korban banjir dan longsor selanjutnya dilakukan oleh Pemda maupun BPBD dan stakeholders lokal yang paling mengetahui kondisi di lapangan. Apalagi kita tidak punya tenaga untuk mendistribusikan secara langsung kepada korban,” ujar Eky.

Porsi bantuan paling besar akan dikirim ke kabupaten Luwu sebagai daerah yang paling terdampak. Ada 13 kecamatan di kabupaten Luwu yang terendam banjir, dan ada sekitar 3.000 warga di Kecamatan Latimojong yang terisolasi karena jalan darat terputus.

Sebagian bantuan juga akan diserahkan di Posko bencana di Kabupaten Sidrap dan Wajo, yang berada di jalur darat menuju Kabupaten Luwu.

Lokasi terdampak banjir di Kabupaten Sidrap, terdiri dari tiga kecamatan yang paling parah, yakni Kecamatan Pitu Riase, Pitu Riawa, dan Dua Pitue.

Di kabupaten Wajo, empat kecamatan terdampak, yaitu Kecamatan Keera, Kecamatan Pitumpanua, Kecamatan Tempe, dan Kecamatan Belawa.

Sedangkan desa yang terendam sebanyak 33 desa. BPBD Kabupaten Wajo mencatat 255 KK atau 655 jiwa di Kecamatan Keera terdampak.

Sedangkan banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, terjadi di Kelurahan Lewaja, dan Galonta di Kecamatan Enrekang, serta Desa Lebang, Pinang, Taulan, dan Pundilemo di Kecamatan Cendana.

Pada kesempatan sebelumnya, hari Minggu (5/05/2024) untuk tanggap darurat AAS Foundation telah menyalurkan bantuan beras sebesar 100 ton, dengan rincian 60 ton ke Luwu, 20 ton ke Wajo, dan masing-masing 10 ton di Sidrap dan Enrekang. (rus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *