Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Benar Menurut Al-Qur’an dan Hadits

(Tausiah Hari ke-15 Ramadan 1444 H.)

KABARIKA.ID, MAKASSAR – Panitia amaliah Ramadan PP IKA Unhas dan PT Tiran Group mengundang Prof Yusran Jusuf, Sekjen IKA Unhas dan juga dosen fakultas Kehutanan Unhas, untuk mengisi tausiah hari ke-15 Ramadan 1444 H. setelah salat Ashar, di musalah AAS Building lantai 1, Makassar, Kamis (6/04/2023).

Mengawali tausiahnya, Prof Yusran mengutip Surah Al-Baqarah [2] ayat 164: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (ke-Esaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”

Manusia sebagai makhluk termulia ciptaan Allah Swt diberi amanah sebagai khalifah di muka bumi. Pada saat Allah hendak menciptakan manusia sebagai khalifah, makhluk lain memprotes karena menganggap manusia dapat membuat kemudaratan di muka bumi.

Dalam surat at-Tin ayat 4-5, Allah menjelaskan, (4). Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (5). Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka).

Prof Yusran Jusuf menguraikan tentang keunggulan Indonesia karena memiliki SDA yang melimpah, posisi strategis, dan bonus demografi.

Bayangkan, kata Prof Yusran, kalau Allah yang menegaskan bahwa manusia itu adalah sebaik-baik bentuk, tetapi kalau kita tidak menggunakan potensi yang kita miliki, maka bisa jatuh dan berada di bawah kualitas makhluk lainnya.

Ada tiga potensi luar biasa yang kita miliki, yaitu pendengaran, penglihatan dan rasa. Ketiga indera ini harus kita asah. Kita harus menggunakan di jalan yang benar, sehingga mata dapat berfungsi sebagai nur dalam kehidupan kita.

Terkait dengan sumber daya alam, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui. Yang pertama, seberapa banyak yang kita punya. Meskipun kita memiliki sumber daya alam yang besar, namun belum ada data yang valid.

Yang kedua, berapa yang kita butuhkan. Yang lebih banyak kita diskusikan sekarang adalah siapa yang mengelola. Saya kira ini kita berbicara terkait dengan kedaulatan. Sering juga kita diskusikan tentang siapa yang menguasai.

“Tentu kita pahami semua bahwa sebagian besar sumber daya alam kita yang yang banyak itu, banyak yang tidak dikuasai oleh kita. Ini tentu terkait dengan kebijakan dan terkait dengan SDM,” ujar Prof Yusran.

Dan yang lebih penting juga kita diskusikan adalah sudah berdaulatkah kita dalam mengelola sumber daya alam. Saya kira ini penting sekali bagi kita semua.

“Kita ketahui bahwa sumber daya alam kita luar biasa. Berdasarkan pengalaman jalan-jalan ke beberapa negara, kita patut bersyukur hampir seluruh wilayah kita hijau kemudian tumbuh apa saja yang ditanam. Di bawahnya ada barang tambang. Banyak negara yang tidak memiliki sumber daya alam seperti itu,” jelas Prof Yusran.

Sumber daya yang kita miliki seperti batubara, panas bumi, timah, dan seterusnya.

Jamaah salat Ashar mengikuti dengan saksama uraian materi ceramah yang disampaikan oleh Prof Yusran.

Kekayaan alam ini apabila kita tidak menggunakannya sesuai dengan ayat yang telah disampaikan sebelumnya, maka bisa menjadi sesuatu yang mubazir.

Oleh karena itu, dalam beberapa aturan dalam Al Quran ditegaskan tentang bagaimana kita bisa memanfaatkan secara baik apa yang kita miliki saat ini.

Kekayaan sumber daya alam kita ini adalah satu keunggulan, seperti mineral dan ada juga hutan.

Keunggulan kita yang lain adalah letak yang strategis yang sering kita katakan berada di antara dua benua dan berada di jalur laut internasional.

Yang terakhir kita juga punya sumber daya manusia (SDM), kita punya bonus demografi. “Kita punya banyak tenaga. Banyak negara yang punya SDM hebat, tapi tidak punya sumber alam. Kita ada semua,” tegas Prof Yusran.

Meski begitu, kita harus melihat kembali karena SDA yang kita miliki belum dikelola secara maksimal karena beberapa faktor.

Menurut data terakhir, sumber daya alam kita mulai mengalami kerusakan, dan kerusakan itu bisa kita lihat.

Dalam Al Quran sebenarnya telah ditegaskan bahwa kita mendapatkan manfaat, mendapat berkah, akan tetapi jika kita tidak manfaatkan dengan baik, maka itu akan menjadi bencana.

Hal itu disebutkan secara jelas dalam Al Quran surat Ar Rum [30] ayat 41: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

“Seperti saya telah katakan tadi bahwa Allah telah menciptakan kita dengan sebaik-baik bentuk, tetapi sekiranya kita tidak memanfaatkan itu dengan baik, maka itu akan menjadi petaka,” kata Prof Yusran.

Dalam Al Quran telah digariskan bahwa kita harus memanfaatkan sumber daya alam ini secara baik.

Pada ayat yang lain, yakni surah Al-Qasas ayat 77: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu lupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Q.S. Al-Qasas [28]: 77).

Kalau kita baca ayat ini, salah satu poin yang penting adalah perlunya kita mengambil peran dalam pemanfaatan sumber daya alam ini.

“Jangan kita menjadi penonton, jangan kita menjadi follower saja, tetapi bagaimana kita bisa memanfaatkan secara baik,” tegas Prof. Yusran.

Kesimpulan dari kutum ini, bahwa dengan karunia dari Allah Swt dengan kekayaan tadi, yaitu sumber daya alam, letak strategis, kemudian kita sebagai manusia diberi kekuatan dan kelebihan dibanding makhluk yang lain.

“Ini harus betul-betul dimanfaatkan secara optimal untuk mencari rida Allah Swt.,” tegas Prof Yusran.

Dalam memanfaatkan sumber daya alam ini, rujukan kita adalah Al-Quran dan hadits agar apa yang menjadi potensi ini harus dimanfaatkan untuk kemaslahatan bersama. Yang lebih penting adalah pemanfaatkan sumber daya alam ini harus dilakukan secara bertanggung jawab.

Sebagai gambaran hutan adalah sumber daya alam yang menentukan kelanjutan kehidupan kita. Hutan berfungsi memproduksi oksigen dan menyerap karbon, sekaligus sebagai bunker air.

“Oleh karena itu, hutan harus kita lestarikan. “Di halaman kita minimal ada satu pohon.” tandas Prof Yusran.

Terkait dengan pertambangan, ada regulasi yang mengatur bahwa kita harus melakukan reklamasi. (rus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *