DPR RI Siap Kawal Optimalisasi Pengembangan Wisata Arkeologi di Maros

Berita395 Dilihat

KABARIKA.ID, MAROS–Wisata arkeologi di Maros, Sulawesi Selatan didorong agar bisa terus dioptimalkan. Mengingat potensi wisata yang luar biasa itu, Anggota Komisi X DPR RI Mustafa Kamal berharap pemerintah daerah bersinergi dengan pemerintahan pusat agar mendapatkan bantuan yang maksimal.

Menurut Mustafa, banyak temuan arkeologi di Maros yang usianya telah ribuan tahun sebelum Masehi yang dapat membuktikan keberadaan manusia maupun peradabannya melalui citra gambar yang terdapat di beberapa goa.

Menurutnya, arkeolog dari berbagai belahan dunia sudah melakukan penelitian sejak lama, namun dari Pemerintah maupun masyarakatnya sendiri belum optimal untuk mengembangkan.

Potensi wisata arkeologi Maros Sulsel belum optimal dikembangkan oleh Pemerintah. Padahal, wisata tersebut dapat mendorong lahirnya ekonomi kreatif untuk pemberdayaan masyarakat setempat, seperti kerajinan tangan, pakaian, hingga kuliner.

“Oleh karena itu, kita perlu memberikan perhatian yang lebih, sudah ada diterapkan sebagai geopark oleh UNESCO, tinggal ada sentuhan-sentuhan yang disinergikan dengan Kementerian Pariwisata dan Kementerian Pendidikan Kebudayaan,” ungkap Mustafa usai melakukan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X ke Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (9/11/2023).

Mustafa juga menilai apabila nantinya kawasan arkeologi di Maros ini sudah berjalan dengan optimal, maka akan bisa mendorong munculnya berbagai produk ekonomi kreatif lainnya oleh masyarakat setempat.

“Dari kerajinan-kerajinan tradisional, kulinernya, pakaian. Jadi, semua akan berkembang di Maros ini kalau terjadi peningkatan kualitas dari situs-situs budaya arkeologi yang sudah ditemukan dan kaya dan diakui oleh UNESCO ini,” jelas Politisi Fraksi PKS ini.

Mustafa bersama-sama dengan Tim Kunker Spesifik Komisi X lainnya berkomitmen akan mengawal permasalahan ini.

Sehingga terjadi koordinasi yang intensif antara Pemda Maros dengan pemerintah pusat dalam hal ini khususnya Dirjen Kebudayaan dan juga Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif, agar khazanah budaya yang ada di Maros bisa dioptimalkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *