Perempuan Membutuhkan Lebih Banyak Tidur Dibandingkan Pria, Tahu Kenapa?

KABARIKA.ID, MAKASSAR – Interaksi antara faktor biologis, psikologis, dan lingkungan menyebabkan perbedaan kebutuhan tidur antargender, dengan rata-rata perempuan membutuhkan tidur lebih banyak dibandingkan laki-laki.

Berdasarkan sejumlah penelitian, seperti dilansir laman etvbharat (21/03/2024) ditemukan bahwa menjaga gaya hidup sehat membutuhkan tidur minimal tujuh jam setiap malam.

Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa durasi tidur ideal yang dibutuhkan tidak hanya bervariasi menurut usia, tetapi juga jenis kelamin.

Penelitian menunjukkan bahwa perempuan rata-rata membutuhkan tidur lebih banyak dibandingkan pria.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Sleep Journal, perempuan rata-rata membutuhkan waktu tidur 7 jam 40 menit, sedangkan pria 7 jam 20 menit.

Berdasarkan penelitian ini, terbukti bahwa wanita membutuhkan tidur setidaknya 20 menit lebih banyak dibandingkan pria.

Studi ini, yang melibatkan 2.100 orang berusia di atas 40 tahun, berfungsi sebagai tolok ukur penting dalam memahami perbedaan kebutuhan tidur antargender.

Jim Horne, seorang pakar yang pernah menjadi direktur Pusat Penelitian Tidur di Universitas Loughborough, Inggris, mengatakan salah satu fungsi utama tidur adalah membiarkan otak pulih dan memperbaiki dirinya sendiri.

Pakar lainnya, Prof Horn mengatakan, kebutuhan tidur itu disebabkan kompleksitas dan intensitas aktivitas otak di siang hari.

“Semakin lama otak Anda digunakan di siang hari, semakin banyak yang perlu dipulihkan dan akibatnya semakin banyak tidur yang Anda butuhkan.

Berbagai faktor yang berkontribusi terhadap meningkatnya kebutuhan tidur pada perempuan, adalah sebagai berikut.

1. Insomnia, kecemasan, dan depresi

Faktor utama yang berkontribusi terhadap temuan ini adalah kondisi umum yang dialami perempuan, seperti insomnia, kecemasan, dan depresi. Penelitian menunjukkan bahwa perempuan mempunyai kemungkinan 40 persen lebih tinggi mengalami insomnia dibandingkan laki-laki. Hal ini disebabkan oleh kerentanan mereka terhadap kecemasan dan depresi yang hampir dua kali lipat. Faktor psikologis ini secara signifikan menghambat kemampuan perempuan untuk mendapatkan tidur nyenyak.

2. Perubahan Hormon

Fluktuasi hormonal yang melekat pada fisiologi perempuan memainkan peran penting dalam mempengaruhi pola tidur. Perempuan mengalami perubahan siklus hormonal setiap bulan dan sepanjang berbagai tahap kehidupan, sehingga mengganggu kelangsungan tidur. Fluktuasi kadar progesteron dan estrogen selama siklus menstruasi semakin berkontribusi terhadap gangguan tidur, yang menyebabkan perlunya tidur tambahan untuk mengurangi efek ini.

3. Kehamilan dan menopause

Perempuan mungkin mengalami sindrom kaki gelisah selama kehamilan. Oleh karena itu, mereka sering mengalami depresi, sleep apnea, nyeri, dan rasa tidak nyaman pada kaki. Demikian pula, menopause menandai berhentinya menstruasi disertai rasa panas yang hebat dan keringat berlebih pada sekitar 85 persen perempuan. Gejala-gejala ini memperparah gangguan tidur pada perempuan.

Tindakan Pencegahan untuk Meningkatkan Tidur Optimal

Untuk mengurangi dampak buruk dari kurang tidur dan meningkatkan kebersihan tidur yang optimal, beberapa tindakan pencegahan dapat dilakukan:

1. Olahraga secara teratur untuk memfasilitasi relaksasi dan meningkatkan kualitas tidur.
2. Usahakan untuk menjaga jadwal tidur yang konsisten, tidur dan bangun di waktu yang sama setiap harinya untuk mengatur jam internal tubuh.
3. Jaga lingkungan tidur yang kondusif dengan kasur dan bantal yang nyaman. Selain itu, jauhi kebisingan, cahaya, dan fluktuasi suhu saat tidur.
4. Jangan mengonsumsi obat stimulan, seperti kafein dan alkohol pada jam-jam sebelum waktu tidur Anda, karena zat tersebut dapat mengganggu pola tidur.
5. Batasi waktu menatap layar sebelum tidur, karena paparan perangkat elektronik dapat menghambat siklus tidur-bangun alami tubuh dan menghambat permulaan tidur restoratif.

Dengan memahami sifat fisiologi tidur yang beragam dan menerapkan langkah-langkah proaktif untuk meningkatkan kebiasaan tidur yang sehat, individu dapat menjaga kesejahteraan mereka dan meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan. (rus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *