Ketum IKA UNHAS, Amran Sulaiman Ajak Alumni Faperta Sukseskan Program Kementan

Berita211 Dilihat

KABARIKA.ID, MAKASSAR–Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin, Andi Amran Sulaiman mengajak alumni dan sivitas akademika Fakultas Pertanian teribat aktif dan berkolaborasi menyukseskan program-program Kementerian Pertanian.

Ajakan Ketua Umum IKA UNHAS yang juga Menteri Pertanian disampaikan oleh Sekjen PP IKA UNHAS Prof Yusran Jusuf yang mewakili Ketum pada Halal Bihalal IKA Faperta, di MaxOne Hotel, Makassar, Sulsel, akhir pekan ini.

“Mari alumni dan sivitas akademika untuk bersama-sama memodernisasi pertanian,” kata Yusran Jusuf.

Sekjen IKA UNHAS yang kini menjadi Tenaga Ahli Menteri (TAM) di Kementan ini adalah Ketua Tim Program Pertanian Modern Sulsel yang sedang digodok di tiga kabupaten, yakni Maros, Pangkep dan Bone.

Total areal yang akan dijadikan lokasi 20.000 ha, masing-mssing di Maros dan Pangkep masing-masing 5.000 ha dan Bone 10.000 ha.

Progres pertanian modern dan sejumlah kegiatan Kementan, seperri tanam sisip padi gogo, lahan rawa dan peningkatan produksi kini sedang berproses di beberapa daerah di Sulsel.

Cerahkan Petani

Sementara Ketua Ikatan Alumni Fakultas Pertanian (IKA Faperta) Unhas, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) mengajak alumni ambil bagian mencerahkan masyarakat petani.

“Ambillah bagian mempercepat adopsi teknologi pertanian oleh petani. Mereka membutuhkan kita,” seru IAS di sela-sela Halal Bi Halal (HBH), Jumat (19/4/2024) malam.

Mantan Wali Kota Makassar itu juga melaporkan hasil roadshow politiknya selama hampir tiga kali keliling Sulsel.

“Yang paling banyak keluhan adalah akses kepada pupuk. Semoga ke depan, salah satu alumni Faperta bisa menghadirkan pabrik pupuk di Sulsel,” tegas IAS yang memasukkan pembangjnan pabrik pupuk kimia sebagai salah satu program prioritasnya.

Sementara itu, Guru besar ilmu pertanian Unhas, Prof Ambo Ala, menegaskan harapannya pilkada gubernur Sulsel 2024 mendatang mampu menghasilkan pemimpin yang memiliki visi pertanian yang jelas.

Alasannya, masyarakat Sulsel mayoritas adalah petani. Selain itu, khusus Sulsel, share (andil-red) terhadap PDRB Sulsel masih didominasi oleh sektor pertanian.

“Oleh karena itu, sektor pertanian merupakan sektor penting, sektor unggulan bagi Sulsel. Harus mendapat perhatian,” tegas pemegang penghargaan Adikarya Pembangunan Pertanian tahun 2002 ini.

Pria kelahiran 31 Desember 1954 ini yakin, Sulsel jauh lebih kuat ke depan jika dipimpin oleh gubernur yang memberi prioritas tinggi pada sektor pertanian

“Karena selain pertanian memberikan kontribusi tinggi terhadap PDRB, juga sangat terkait pada masalah ketahanan pangan, masalah krisis pangan. Ini menjadi faktor yang sangat penting yang harus diperhatikan pemimpin Sulsel mendatang,” tegasnya lagi.

“Persoalan lain kita sekarang adalah stunting masih tinggi. Sementara, masalah gizi itu juga masalah penting dan semua itu juga ada kaitan dengan pertanian, sebagai lapangan kerja paling dominan di Sulsel. Butuh perhatian, makanya gubernur mendatang harus memiliki program sektor pertanian yang jelas dan terukur,” paparnya.

HBH IKA Faperta dihadiri ratusan alumni dan mahasiswa. Ketua Panpel, Andi M Hatta Tajang terpaksa menambah kursi untuk hadirin. Antusiasme warga Fakultas Pertanian ini juga mendapat apresiasi Dekan Faperta Unhas, Prof Salengke.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *